Hotel Mandarine (HOME) Antre Delisting, Bagaimana Nasib 90,43 Persen Saham Publik?

EmitenNews.com - PT Hotel Mandarine Regency (HOME) antre menunggu penghapusan pencatatan (delisting). Sebab, saham Perseroan telah mengalami penghentian sementara (suspensi) sepanjang 24 bulan atau dua tahun terakhir.
Potensi delisting saham Hotel Mandarine Regency itu, berdasar pengumuman Bursa Efek Indonesia (Bursa) No. Peng-SPT-00005/BEI.PP3/02-2020 tanggal 3 Februari 2020 perihal penghentian sementara perdagangan efek Hotel Mandarine Regency, serta peraturan bursa nomor I-I tentang delisting, dan pencatatan kembali (Relisting) saham di Bursa.
Nah, Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menghapus saham perusahaan tercatat tidak terkecuali Hotel Mandarine Regency apabila mengalami kondisi, atau peristiwa, secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan memadai.
Kemudian, bersandar pada ketentuan III.3.1.2, saham perusahaan tercatat akibat suspensi di pasar reguler, dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.
Susunan dewan komisaris, dan direksi berdasar laporan keuangan per 30 September 2020 sebagai berikut. Dewan komisaris Iskandar Ali, Komisaris Michael Winata, Komisaris Independen Zainuddin Effendi, Direktur Utama Bayu Widia Prakoso, dan direktur Ardi Syofyan. Seluruh direksi dan dewan komisaris itu, telah mengajukan pengunduran diri pada 29 Maret 2021, namun mendapat persetujuan dari RUPS.
Formulasi pemegang saham per 31 Mei 2021 sebagai berikut. PT Yuanta Securities Indonesia 2,12 miliar lembar setara 9,57 persen, dan masyarakat 20,08 miliar lembar atau setara 90,43 persen. (*)
Related News

Lebaran Praktis! Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024

Melejit 88 Persen, ASLC 2024 Catat Laba Rp50,3 Miliar

Kapok Rugi! Laba INOV 2024 Melambung 275 Persen