EmitenNews.com - Lini Imaji Kreasi Ekosistem (FUTR) tengah membidik potensi pasar energi hijau dan solusi karbon nasional. Itu dilakukan melalui investasi segar dari perusahaan energi Hexa Prima Nusantara. Sepanjang 5 tahun mendatang, perseroan mematok peningkatan kapasitas energi terbarukan 100 MegaWatt (MW).

Berbekal pengalaman 20 tahun bidang energi, Hexa Prima Nusantara berkomitmen mendorong energi hijau, dan efisiensi energi melalui investasi anak usaha perseroan yaitu HPM (Hexa Putra Mekanikal), dan FEP (Futura Energy Prima). Berdasar rencana kerja 5 tahun ke depan, Hexa Putra Mekanikal (HPM) diharap menjadi pemain utama proyek hijau dan keberlanjutan.

Antara lain pada infrastruktur energi terbarukan, sistem energi efisien, dan layanan konstruksi ramah lingkungan. Sementara itu, Futura Energy Prima (FEP) akan fokus menghadirkan solusi karbon termasuk pemurnian CO2. Langkah itu, dilakukan melalui pemurnian emisi CO2 dari proses industri menjadi CO2 berkualitas tinggi, dan food-grade, dapat dimanfaatkan berbagai industri seperti makanan, minuman, fumigasi pertanian, dan peningkatan pemulihan minyak.

Memanfaatkan energi kotor menjadi energi bersih akan membuat lingkungan menjadi lebih sehat. Dengan begitu, perseroan memegang peranan penting dalam pencapaian target Net Zero Emission. Melalui perluasan proyek hijau itu, perseroan menarget peningkatan kapasitas energi terbarukan 100 MW pada 2030. 

Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan bisnis membantu perusahaan untuk efisiensi energi sehingga dapat memberi dampak penurunan biaya pemakaian energi. Perseroan berkomitmen tetap mempertahankan kinerja operasional pada bisnis teknologi saat ini telah berkembang pesat, sambil terus beradaptasi pada peluang masa depan.

“Untuk mendorong pertumbuhan di masa depan, kami senantiasa melakukan ekspansi strategis melalui anak usaha dengan berinvestasi dalam inovasi teknologi, dan diversifikasi portofolio agar selaras dengan tren industri berkembang,” tutur Martha Rebecca, Direktur Utama Lini Imaji Kreasi Ekosistem, dalam Public Expose FUTR di Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2024.

Sektor energi terbarukan Indonesia diproyeksi mencapai USD4 miliar pada 2029, dengan target kapasitas terpasang 42 GW. Dengan langkah strategis itu, perseroan diharap dapat mendukung komitmen Indonesia mencapai 31 persen pangsa energi terbarukan pada 2050. (*)