EmitenNews.com -IHSG mencoba keluar dari area konsolidasi 7200-7250 di Selasa (23/1). IHSG kembali membentuk lower shadow panjang di hari ketiga berturut-turut. Akan tetapi, volume transaksi masih cenderung melanjutkan penurunannya. 

“Dengan demikian, belum terdapat validasi yang cukup kuat untuk IHSG mengakhiri fase konsolidasinya,” kata Valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas.

Dari regional Asia, keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk menahan sukubunga acuan di -0.1% (23/1) tidak berdampak signifikan pada IHSG (23/1). Fokus pelaku pasar di Indonesia masih tertuju pada rilis laporan keuangan Q4-2023 terutama oleh emiten perbankan yang dimulai pada tengah pekan ini.

Dari eksternal, data manufaktur (flash) Euro Area, Jerman, Inggris dan AS dijadwalkan rilis Rabu (24/1). Sayangnya, realisasi dari data-data tersebut diperkirakan cenderung stagnan atau pulih dengan laju yang sangat lambat dan masih tertahan pada kondisi kontraksi.

Dengan demikian, sejumlah saham bank masih dapat diperhatikan, seperti BBNI, BNGA dan BTPS. Selain saham bank, pelaku pasar dapat mencermati peluang trading buy pada AMRT, MIDI dan ADMR.