EmitenNews.com—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di  Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (27/2) turun tipis 1,79 poin atau 0,03% ke level 6.854,77. Total volume perdagangan saham mencapai 21,57 miliar saham dengan total nilai Rp 11,50 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 318 saham turun dan 201 saham stagnan.

 

Mengawali pekan ini, Selasa (27/2/2023). CEO Yugen Sekuritas William Surya Wijaya menyebut IHSG berpotensi menguat teratas. Hal ini setelah indeks telah tergusur dari level psikologis 6900,hari ini IHSG diproyeksikan ada di target support masih di level 6789 dan resistance di level 6954.


Hari terakhir dibulan yang kedua pergerakan IHSG di tengah minimnya sentimen masih bergerak konsolidatif, salah satu faktor penopang IHSG masih berasal dari rilis data kinerja emiten, sedangkan arus deras capital inflow yang mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia akan turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG saat ini.


“Namun adanya risiko koreksi wajar tetap perlu diwaspadai mengingat pergerakan nilai tukar Rupiah yang masih cukup fluktuatif dengan kecenderungan pelemahan masih terjadi, hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas,” ujar William.


Saham-saham pilihan yang dapat diperhatikan oleh para pelaku pasar adalah BBCA, INDF, BBNI, ITMG, ASII, SMRA dan AALI.