EmitenNews.com - IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat  (3/12/21) sebesar  - 0,69% ( - 45, 31 poin) menuju level 6.538,5 dengan nilai transaksi perdagangan 11,44 Triliun dan investor asing membukukan nett sell sebesar 428,68 Miliar.  Inflasi yang didorong kenaikan biaya produksi dan distribusi atau cost push inflation perlu diwaspadai. 

 

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melaporkan bahwa Indeks Harga Pangan FAO (FFPI) pada November 2021 sebesar 134.4%, atau naik sebesar 27.3% jika dibandingkan November 2020 dan naik 1.2% jika dibandingkan Oktober 2021. Harga pangan dunia yang terus melonjak dibarengi dengan kenaikan harga energi dan biaya logistic ini dikhawatirkan bakal membayangi pemulihan ekonomi global.



“IHSG berpotensi bergerak mix pada level area 6.480 - 6.580 dengan pertimbangan Indikator Moving Average pada posisi lower ke MA60 dan Indikator Stochastic menunjukkan posisi daya beli melemah di area oversold dan volume Jual meningkat Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak mix,” kata Indra Tedja Kusuma Analis Sucor Sekuritas, Senin (6/12/2021).

 

Saham-saham pilihan yang menjadi rekomendasi Sucor di tengah  prediksi pelemahan indeks adalah BRIS, INTP, BBTN, BSDE, PANR dan JAST.

 

BRIS Buy On Weakness dengan support di 1840 cutloss jika break di bawah 1820 Jika tidak break di bawah 1860 potensi naik ke 1940 - 1980 hort term. 

 

INTP Buy On Weakness dengan support di 10900 cutloss jika break di bawah 10800  jika tidak break di bawah 11000 potensi naik ke 11250- 11400 short term. 

 

BBTN Buy On Weakness dengan support di 1700 cutloss jika break di bawah 1680 Jika tidak break di bawah 1720 potensi naik ke 1770 - 1800 short term. 

 

BSDE Buy On Weakness dengan support 1040 cutloss jika break di bawah 1020  Jika tidak break di bawah 1050 potensi naik 1090 - 1140 short term. 

 

PANR Spekulasi Buy dengan support di 226 cutloss jika break di bawah 220 Jika tidak break di bawah 230 potensi naik ke 246  - 258 short term.