IHSG Cenderung Koreksi, Ini Pemantiknya
Petugas kebersihan tengah menyisir lantai bagian depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street menyudahi perdagangan kemarin menguat. Itu seiring optimisme terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada September 2024 mendatang. itu menyusul rilis risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) pada 30-31 Juli 2024.
Dalam risalah rapat itu, terungkap mayoritas anggota The Fed setuju untuk mulai melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan selanjutnya tepatnya pada September 2024 kalau data ekonomi sesuai ekspektasi. Sementara itu, pasar sudah seratus persen yakin pemangkasan suku bunga acuan akan terjadi September mendatang.
Tidak peduli meski ada perbedaan mengenai besaran pemangkasan suku bunga acuan tersebut. Lompatan Wall Street, dan aksi beli investor asing berlanjut diprediksi menjadi katalis positif pasar. Lanjutan koreksi beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, batu bara, gas, dan posisi indeks sudah mendekati area jenuh beli berpeluang menjadi katalis negatif indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh karena itu, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 22 Agustus 2024, IHSG akan memutari kisaran support 7.520-7.485, dan resisten level di posisi 7.590-7.625.
Tim riset Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menilik data itu, menyarankan investor untuk memboyong beberapa saham berikut. Yaitu, Tower Bersama (TBIG), MAP Aktif (MAPA), Saratoga (SRTG), Bank Syariah Indonesia (BRIS), Indofood (INDF), dan Mitra Adiperkasa (MAPI). (*)
Related News
Aksi Jual Hantui IHSG, Serok Saham BMRI, BKSL, dan KLBF
IHSG Gagal Bertahan di 8.700, Sektor -Sektor Ini Jadi Biang Koreksi
Investasi Jangka Panjang, Ini Strategi DCA Aset Crypto
IHSG Nyaris Stagnan di Sesi I, Consumer Cyclical dan Energi Tertekan
Hilirisasi Nikel, Tembaga, Silika Jadi Fokus Pemerintah
2026 BI Akan Perluas Implementasi QRIS TAP di Sektor Transportasi





