EmitenNews.com—IHSG akan kembali konsolidasi dalam rentang 6820-6850 di Kamis (6/4). Laju indeks diprediksi mengorbit pada range resistance 6850, pivot 6820 dan  support 6780.

 

IHSG berbalik melemah di level 6,819.68 (5/4), serta terbentuk pola gravestone. Didukung dengan Stochastic RSI yang cenderung mulai turun dari area overbought area. Sehingga, IHSG diperkirakan akan kembali konsolidasi dalam rentang 6820-6850 dengan kecenderungan melemah pada Kamis (6/4).

 

Dari eksternal, pelaku pasar menantikan perilisan Neraca Perdagangan AS yang diperkirakan defisit sebesar US$69 miliar di Februari 2023. Sementara, Indeks Manufaktur AS diperkirakan meningkat ke 53.3 di Maret 2023 dari 50.1 di Februari 2023. Hal ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed masih berpeluang menaikan sukubunga acuan meskipun terdapat potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

 

Profit taking pada saham-saham energi setelah rally harga minyak, menahan pergerakan IHSG di Rabu (5/4). Di sisi lain, penurunan inflasi dalam negeri ke 497% yoy di Maret 2023, membangun ekspektasi bahwa inflasi Indonesia masih relatif stabil ditengah potensi kenaikan konsumsi masyarakat ditengah kecenderungan kenaikan harga minyak menjelang Hari Raya Idul Fitri.

 

Sejalan dengan hal diatas, nilai tukar Rupiah tercatat melemah 0.22% di level Rp 14.932 (5/4) dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 14.899 per dolar AS dan merupakan pelemahan terbesar di pasar Asia.

 

Menurut Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan Top picks di Kamis (6/4) diantaranya CTRA, SSIA, BIRD, BRIS, ITMG dan TAYS.