EmitenNews.com - DJIA menguat sebesar +0,13% pada hari Jumat (09/08), diikuti oleh S&P 500 (+0,47%) dan Nasdaq (+0,51%). Penguatan berkelanjutan di Wall Street didukung oleh penurunan imbal hasil UST ke level 3,95%.


Selain itu, komentar dovish dari Fed, yang mengindikasikan kemungkinan penyesuaian suku bunga pada pertemuan FOMC mendatang jika berbagai indikator data sesuai dengan ekspektasi, bertindak sebagai katalis bagi kekuatan pasar.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Harga Grosir Jerman YoY Jul-2024; 2) Tingkat Inflasi India YoY Jul-2024; 3) Ekspektasi Inflasi Konsumen AS Jul-2024.


Kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 tumbuh sebesar +0,4% MoM/+2,7% YoY. Mengomentari ini MNC Sekuritas melihat kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 bersifat ekspansif dibandingkan dengan realisasi pada Mei 2024 (-3,5% MoM/+2,1% YoY), didorong oleh pencairan gaji ke-13 PNS dan musim liburan sekolah.


Secara tahunan, kelompok suku cadang dan aksesori memimpin pertumbuhan, mencapai +11,4% YoY, diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau (+3,5% YoY). "Ke depannya, kami perkirakan kinerja penjualan pada 3Q24 dapat melambat karena kurangnya katalis yang kuat," sebut MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya pagi ini.


IHSG menguat +0,86% ke level 7.257,00 pada perdagangan Jumat (09/08) diiringi aksi beli bersih asing sebesar Rp450,63 miliar. Seluruh sektor menguat dan menjadi penopang indeks, dipimpin oleh sektor bahan dasar (+1,62%) dan diikuti sektor perindustrian (+1,11%).


Indeks menguat seiring dengan mayoritas indeks di kawasan Asia, seiring reaksi investor terhadap pertumbuhan penjualan eceran yang cukup tinggi (+2,7% YoY) pada Juni 2024, lebih tinggi dari pertumbuhan sebelumnya sebesar 2,1% YoY dan melampaui prakiraan -1,7% YoY. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp15.925/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran harga 7.222-7.267. Saham yang direkomendasikan adalah AKRA, ASII, BFIN, dan INDY.(*)