EmitenNews.com -IHSG masih menjaga bullish trend seiring dengan rebound Selasa (2/1). Akan tetapi, volume transaksi cenderung turun sejak pertengahan Desember 2023. Kondisi ini diikuti sinyal overbought pada Stochastic RSI (2/1).
“Dengan demikian, secara teknikal IHSG rawan memasuki fase konsolidasi jangka pendek. IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7250-7300 di Rabu (3/1),” kata Valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas.
IHSG ditopang oleh dua data domestik yang dirilis Selasa (2/1). Pertama adalah kenaikan indeks manufaktur ke 52.2 di Desember 2023 dari 51.7 di November 2023. Kedua adalah perlambatan laju inflasi total ke 2.61% yoy di Desember 2023 dari 2.85% yoy di November 2023. Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 1.8% yoy. Kondisi ini menjadi indikator awal solidnya konsumsi masyarakat sampai dengan akhir 2023.
Dari eksternal, indeks manufaktur Jerman membaik ke 43.3 di Desember 2023, sedikit lebih baik dari perkiraan di 43.1. Indks manufaktur Tiongkok sebelumnya juga bertahan di atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50.8 di Desember 2023.
Dengan demikian, saham-saham energy-related, seperti PGEO, ADRO, dan basic materials, seperti BRPT, ESSA dapat diperhatikan di Rabu (3/1).
Related News

Lebih dari 56 Juta Orang dan 38 Juta Merchat Gunakan QRIS

Indonesia Penuhi Permintaan Malaysia 20 Ribu Ton Jagung per Bulan

IHSG Susut 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp12.381 Triliun

IHSG Ditutup Naik Lagi 0,63 Persen ke Level 7.113

Resmi Caplok BVIS, Ini Ambisi BTN dalam Industri Perbankan SyariahÂ

Permintaan Aluminium Diproyeksikan Naik 6 Kali Lipat dalam 30 Tahun