EmitenNews.com - Indeks DJIA naik sebesar +0,62% pada hari Kamis (26/09), diikuti oleh S&P 500 (+0,40%) dan Nasdaq (+0,60%). Wall Street menguat karena investor merespons tingkat pertumbuhan PDB final yang solid sebesar 3% QoQ pada 2Q24, yang memenuhi ekspektasi pasar.


Selain itu, klaim pengangguran awal turun menjadi 218 ribu per Sep/21 (vs 222 ribu/225 ribu sebelumnya/konsensus). Kinerja utama ini meningkatkan ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga pada Nov-2024, sekaligus meredakan kekhawatiran atas kemungkinan penurunan yang terlalu agresif.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Laba Industri Tiongkok Agustus 2024; 2) Indeks Harga PCE Inti AS Agustus 2024; 3) Ekspektasi Inflasi Michigan AS Final September 2024.


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan utang pemerintah Indonesia turun menjadi Rp8.461,93 triliun pada Agustus 2024, turun Rp40,76 triliun dari Juli 2024. MNC Sekuritas melihat penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang.


Rasio utang terhadap PDB turun menjadi 38,49%, jauh di bawah ambang batas hukum 60%, mencerminkan pengelolaan fiskal yang disiplin pascapandemi. Sebagian besar utang (88,07%) berbentuk Surat Berharga Negara (SBN), dengan rata-rata jatuh tempo 7,95 tahun.


"Kami memandang pengelolaan utang yang hati-hati ini dapat mendukung peringkat kredit negara Indonesia, memberikan stabilitas fiskal di tengah tantangan global," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya pagi ini.


IHSG ditutup flat di level +0,05% ke level 7.744,52 pada perdagangan Kamis (26/09) di tengah aksi jual bersih asing sebesar Rp2,27 triliun. Mayoritas sektor membukukan penguatan, dipimpin oleh sektor kesehatan (+2,29%) disusul sektor teknologi (+1,58%).


Di sisi lain, sektor yang mengalami pelemahan dipimpin oleh sektor transportasi dan logistik (-0,79%) dan sektor siklikal (-0,41%). Indeks tetap flat meski bursa Asia ditutup menguat, seiring arus keluar dana dari sektor perbankan yang terus membebani indeks.


Sementara itu, produksi industri Singapura pada Agustus 2024 mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar +21% YoY, melampaui estimasi konsensus sebesar +9,6% YoY. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp15.166/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang harga 7.660-7.778. Rekomendasi sahamnya hari ini adalah CMRY, ISAT, MARK, dan BMRI.(*)