EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penutupan perdagangan hari ini Jumat (7/2) ambles lagi 132,96 poin atau 1,93% ke level 6.742,57. Dalam sepekan Akumulasi penurunan IHSG mencapai 5,16%.

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.656 hingga batas atas pada level 6.875 setelah dibuka pada level 6.875.

Pelemahan IHSG terseret turunnya tujuh indeks sektor yaitu sektor energi anjlok hingga 6,29%, sektor barang baku turun 4,05%, sektor infrastruktur turun 1,96%, sektor barang konsumer non primer turun 1,00%.

Kemudian sektor transportasi melemah 0,57%, sektor barang konsumen primer turun 0,05% serta sektor Kesehatan melemah 0,00%

Sedangkan empat sektor lainnya yang naik adalah sektor keuangan naik 0,72%, sektor properti dan real estate 0,64%, sektor teknologi 0,41% an sektor perindustrian naik 0,20%.

Total volume perdagangan saham hingga penutupan hari ini mencapai 17,08 miliar dengan nilai transaksi Rp 12,81 triliun. Sebanyak 417 saham yang turun, 191 saham yang naik dan 188 saham lainnya stagnan.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya ICBP sebesar Rp425 menjadi Rp11.375 per lembar dan BBCA sebesar Rp400 menjadi Rp9.350 per lembar serta UNTR sebesar Rp375 menjadi Rp24.800 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya DSSA sebesar Rp8.575 menjadi Rp39.450 per lembar dan CUAN sebesar Rp2.825 menjadi Rp11.325 per lembar serta BREN sebesar Rp1.750 menjadi Rp7.025 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya AWAN sebanyak 96.728 kali senilai Rp7,08 miliar kemudian PTRO sebanyak 91.880 kali senilai Rp1,18 triliun dan PSAB sebanyak 54.693 kali senilai Rp79,9 miliar.

Top losers LQ45 hingga penutupan hari ini adalah, Barito Pacific Tbk (BRPT) 10,44% ke Rp 815 per saham,  Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 5,63% ke Rp 1.425 per saham dan Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) 3,83% ke Rp 880 per saham.

Sedangkan Top gainers LQ45 adalah, Ciputra Development Tbk (CTRA) Rp 6,32% ke Rp 925 per saham, Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) 4,86% ke Rp 3.020 per saham dan Bank Central Asia Tbk (BBCA) 4,47% ke Rp 9.350 per saham.