EmitenNews.com - Indeks-indeks Wall Street mengakhiri perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024 menguat signifikan. S&P 500 mencatat level 5.800 untuk kali pertama dalam sejarah. Penguatan itu, ditopang kinerja keuangan kuartal III 2024 lebih baik dari perkiraan sejumlah perusahaan besar.

Tidak terkecuali JPMorgan Chase, dan Wells Fargo. Di samping itu, pasar juga merespons tren penurunan inflasi dari penurunan Producer Price Index ke 1,8 persen yoy September 2024 dari edisi Agustus 2024 di posisi 1,9 persen yoy. 

CME FedWatch Tools mencatat 90 persen peluang pemangkasan 25 basis points (bps) dalam FOMC November 2024. IHSG menjaga posisinya di atas level psikologis 7.500 akhir pekan lalu. Sejalan pergerakan itu, penyempitan negative slope pada MACD masih berlanjut. 

Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 12 Oktober 2024, IHSG berpeluang melanjutkan technical rebound sampai kisaran 7.550-7.580. Namun, perkembangan sejumlah sentimen eksternal akan mempengaruhi pergerakan IHSG sisa pekan ini. 

Pasar fokus pada konferensi pers Kementerian Keuangan China mengenai kebijakan fiskal, dan pertumbuhan ekonomi China. Nah, dari dalam negeri, Neraca Perdagangan Indonesia diperkirakan surplus USD3,1 miliar edisi September 2024. 

Kemudian, pasar juga menanti rapat rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) soal penentuan suku bunga, dan pertumbuhan kredit Indonesia pada Rabu, 16 Oktober mendatang. 

Berdasar data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar untuk mencolek sejumlah saham berikut. Antara lain Indocement (INTP), Semen Indonesia (SMGR), Pakuwon (PWON), Bank Jago (ARTO), Pertamina Gas Negara (PGAS), dan Harum Energy (HRUM). (*)