EmitenNews.com - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan momentum dan ditutup melemah pada perdagangan sesi I, Selasa siang (23/12).

IHSG sesi I berakhir turun 31,657 poin atau 0,366 persen ke level 8.614,187. Tekanan jual masih mendominasi pergerakan indeks meski sejumlah sektor mampu bertahan di zona hijau.

Aktivitas perdagangan terpantau cukup aktif. Saham BUMI menjadi yang paling banyak ditransaksikan sebanyak 185.461 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp2,4 triliun, disusul DEWA sebanyak 69.684 kali senilai Rp663 miliar, serta INET dengan 54.588 kali transaksi senilai Rp317 miliar.

Pelemahan IHSG dipicu tekanan pada saham-saham berkapitalisasi besar, di antaranya BUMI turun 2,0 persen, AMMN melemah 1,9 persen, BBCA terkoreksi 1,5 persen, serta BMRI yang ikut turun 1,5 persen.

Dari sisi sektoral, pelemahan dipimpin oleh IDX Health yang turun 1,00 persen dan IDX Finance yang melemah 0,69 persen. Selain itu, sektor IDX Energy terkoreksi 0,21 persen, IDX Infrastructure turun 0,33 persen, IDX Non-Cyclicals melemah 0,28 persen, serta IDX Property turun 0,52 persen.

Sementara itu, sektor yang masih mencatatkan penguatan antara lain IDX Cyclical naik 2,13 persen, IDX Industry menguat 1,73 persen, IDX Basic naik 0,80 persen, IDX Technology menguat 0,15 persen, serta IDX Transportation naik 0,19 persen. Dengan demikian, lima dari sebelas indeks sektoral masih berada di zona hijau hingga akhir sesi I.

Sejalan dengan itu, pergerakan bursa saham Asia terpantau bervariasi dan cenderung terbatas, dengan pasar saham Tokyo dan Mumbai tercatat bergerak melemah seiring sikap wait and see pelaku pasar menjelang libur akhir tahun.