EmitenNews.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba menguat terbatas. Itu terjadi di tengah penurunan harga komoditas batubara, dan menjelang rilis data cadangan devisa Indonesia September 2021.
Konsensus memperkirakan cadangan devisa Indonesia sebesar USD143 miliar, sedikit lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya. ”Indeks akan bergerak pada kisaran support 6.320, dan resisten 6.480,” tutur Anissa Septiwijaya Research Analyst Reliance Sekuritas.
Sejumlah saham masih bisa dicermati secara teknikal antara lain London Sumatera Plantations (LSIP), Eagle High Plantations (BWPT), Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), Kalbe Farma (KLBF), AKR Corporindo (AKRA), Sarana Menara (TOWR), Tower Bersama (TBIG), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).
Sementara itu, bursa Jepang, indeks Nikkei (0,96 persen), dan Topix (0,39 persen) cukup stabil pada perdagangan Kamis (7/10). Itu setelah kemajuan kebuntuan batas utang AS mengangkat ekuitas Wall Street. Investor terus mempertimbangkan pemulihan ekonomi terhadap risiko inflasi dari lonjakan biaya energi.
Sementara data ekonomi, Data ketenagakerjaan ADP mengalahkan ekspektasi. Laporan nonfarm payrolls AS sangat kuat pada Jumat dapat memperkuat prediksi pengurangan stimulus Federal Reserve mulai bulan depan. (*)
Related News

HUT ke-36, Bisnis Digital Bank Raya (AGRO) Melesat!

DRX Luncurkan Fitur Swap: Milestone Baru Utility Token Olahraga

IHSG Terkoreksi 0,21% ke Level 8.043 di Penutupan Hari Ini

Tata Pemukiman, Program Renovasi Hingga Hunian Vertikal Disiapkan

SNI Jadi Instrumen Non-Tarif Tangkal Derasnya Produk Impor

Wall Street Perkasa, IHSG Jeblok