EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi diperdagangkan terbatas cenderung menguat. Kondisi tersebut mengikuti pasar regional. Pasar merespons positif penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) selama enam bulan terakhir.
”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.600, dan resisten 6.690,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat, 13 Januari 2023.
Secara teknikal, Indeks mulai tertahan dari penurunan namun masih bergerak di bawah MA5. Indikator stochastic, dan MACD belum menunjukan tanda reversal. Namun, beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu MDKA, ICBP, BBRI, BBCA, ANTM, dan SMGR.
Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks menguat 0,69 persen menjadi 6.629. Beberapa sektor mengalami lonjakan antara lain technology 1,66 persen, financial 1,64 persen, dan properties 1,14 persen. Investor asing tercatat membukukan net buy pasar regular Rp220,76 miliar. Saham paling banyak dijual investor asing di antaranya BCA, BMRI, dan TLKM.
Sementara itu, ketiga indeks utama saham AS Wall Street kompak di zona hijau. Penguatan didorong kenaikan inflasi. Pada Desember 2022, inflasi AS tumbuh menjadi 6,5 persen YoY namun melambat dibanding November 2022 sebesar 7,1 persen YoY.
Inflasi inti juga tercatat turun ke level 5,7 persen YoY. Pagi ini, bursa Asia diperdagangkan mix. Indeks Nikkei 225 melemah 0,48 persen, dan indeks Kospi menguat 1,01 persen. (*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha