EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,86 persen dan berakhir di level 7.256,996 pada Jumat (9/8). Meski demikian, IHSG masih melemah 0,70 persen dalam sepekan.

Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang melihat, secara teknikal, IHSG berhasil breakout MA20 (7.253). Itu seiring golden cross pada Stochastic RSI, dan penyempitan negative slope pada MACD. "Jadi, beberapa waktu ke depan IHSG akan bergerak di kisarana 7.200-7.300," ucap Alrich dalam risetnya, dikutip Senin (12/8).

Dari global, pasar menantikan rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat pada Selasa (13/8) sebagai acuan untuk mengukur inflasi yang terjadi pada tingkat produsen. Data itu diperkirakan meningkat 0,1 persen secara bulanan atau month on month (mom) pada Juli 2024, dari Juni 2024 di level 0,2 persen. 

Penurunan PPI berpotensi meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga the Fed di bulan September 2024. Berdasarkan jajak pendapat CME FedWatch Tools, peluang pemangkasan suku bunga the Fed tercatat 100 persen pada FOMC September 2024.

“Sementara, dari regional pasar menantikan rilis data New Yuan Loans bulan Juli 2024 pada Senin (12/8) diperkirakan CNY450 miliar, dari sebelumnya CNY2,13 triliun pada Juni 2024,” ujarnya.

Sementara, jumlah uang beredar (M2) di Tiongkok diperkirakan tumbuh 6,1 persen pada Juli 2024 atau lebih rendah dari Juni 2024 sebesar 6,2 persen. Ekspektasi penurunan tajam pada pinjaman di Tiongkok tersebab permintaan kredit lesu seiring penyaluran pinjaman oleh bank-bank di Tiongkok terkoreksi 79 persen MoM. 

"Data ini diharapkan akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang momentum ekonomi di paruh kedua tahun 2024 di Tiongkok," ujarnya.

Dari domestik, realisasi pertumbuhan penjualan ritel naik ke 2.7% yoy di Juni 2024 dari 2,1 persen yoy di Mei 2024. Kondisi itu, mengindikasikan konsumsi domestik tetap solid sepanjang semester I-2024.

Pada pekan depan, pasar juga mengantisipasi data Neraca perdagangan Indonesia (NPI) Juli 2024. Alrich merekomendasikan untuk mencermati saham  AKRA, INDY, ICBP, UNVR, BRIS, dan TLKM.