IHSG Potensial Koreksi, Cermati saham MYOR, ADHI, WIKA, dan KIJA
EmitenNews.com - Perdagangan Minggu lalu 18-22 (9/2023), sentimen krusial mempengaruhi pasar rilis data suku bunga Amerika Serikat (AS) di level 5,50 persen. Itu sesuai ekspektasi para analis kalau The Fed tidak akan hawkish pada september 2023. The Fed masih ingin melihat lebih jauh efek kenaikan suku bunga pada Agustus 2023 lalu.
Dengan begitu, tidak menjadi sebuah urgensi khusus bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga pada September 2023. Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) hari ini Senin, 25 September 2023 bergerak sideways cenderung melemah terbatas menuju level classic support 6.950.
Saham-saham dapat dicermati sebagai swing trade, yaitu Mayora Indah (MYOR) dan Adhi Karya (ADHI). Sedangkan untuk fast trade ada Wijaya Karya (WIKA), dan Kawasan Industri Jababeka (KIJA). IHSG diprediksi melemah karena beberapa sentimen global terjadi, di antaranya harga komoditas ditutup bervariatif minggu lalu menjadi pertimbangan para investor untuk berinvestasi pada saham-saham sektor energi atau cyclical.
Selanjutnya, menilik major trend indeks global, terjadi breakout dari bullish trend, sehingga dikhawatirkan berlanjut hingga minggu depan. Nah, di sisi lain, harga komoditas minyak mentah masih dalam pergerakan bullish trend tersebab pembatasan ekspor minyak mentah oleh negara OPEC+, menyebabkan lonjakan harga. Kondisi tersebut menjadi beban inflasi bagi negara maju seperti Amerika Serikat.
Selain itu, komoditas emas hitam atau batu bara bergerak pada harga tertinggi sejak empat bulan terakhir di level USD160 per ton disebabkan maraknya penyebaran transformasi energi, dan konsep Zero emission dari batu bara ke energi gas alam atau Geothermal ramah lingkungan. Sedang dari komoditas gandum (Wheat), mengalami penurunan, dan para analis memproyeksi akan terus melanjutkan koreksi.
Katalis negatif penyebab penurunan harga gandum karena persediaan bikinan Rusia itu meluber. Di sisi lain, China mengalami krisis properti. Di mana, bangunan apartemen kota-kota besar China tidak berpenghuni. Seperti dilansir laman Kumparan, jutaan apartemen di China tanpa penghuni. Bahkan dari 1,4 miliar rakyat China tidak dapat mengisi kekosongan 648 juta apartemen tidak terjual di negara panda tersebut. Kondisi itu, dikhawatirkan akan menjadi Bubble Crisis di negara terpadat pertama dunia itu.
Kemudian, dilihat dari data statistik IHSG sejak awal hingga minggu ketiga September 2023, asing mencatat net sell pada pasar reguler. Ada beberapa saham didistribusi asing macam BBCA Rp1,60 triliun, BBRI Rp749 miliar, dan ADRO Rp386 miliar. Sedang asing juga mencatat akumulasi pada saham AMMN Rp737 miliar, BBNI Rp595 miliar, dan BRMS Rp354 miliar.
Nah, dari view teknikal, pada candlestick perdagangan Jumat, 22 September 2023 ditutup menguat tetapi menyisakan upper shadow tinggi. Itu mengindikasikan terjadi perlawanan tekanan jual oleh para investor pada akhir perdagangan sesi II. Dan, kalau menilik indikator bollinger band, IHSG telah menyentuh upper band sehingga dikhawatirkan akan terjadi pembalikan arah candle para perdagangan minggu ini.
Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham di bawah ini. Rekomendasi swing saham MYOR pada harga Rp2.580, dengan TP1 di level Rp2.660, TP2 level Rp2.730, dan SL di Rp2.510. Kemudian masih dari swing trade, ADHI pada harga Rp505 dengan TP1 di posisi Rp525, TP2 Rp535, dan SL Rp494. Kemudian dari fast trade, ada saham WIKA dengan harga Rp482, dengan TP1 Rp498, TP2 Rp510, dan SL Rp468. Dan, terakhir KIJA dengan harga Rp169, dengan TP1 Rp169, TP2 Rp173, dan SL Rp164. (Sinta Dwi Untari)
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun