EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound. Itu penting untuk menutup sebagian gap ke kisaran 6.160-6.270. kalau euforia cukup besar, penguatan Indeks dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450-6.500. 

Kebijakan penundaan implementasi sebagian reciprocal tariffs memberi waktu lebih lama bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Secara global, kebijakan tersebut juga meredam potensi bertambahnya daftar negara melakukan aksi balasan. 

Kondisi itu, akan meredam potensi praktik dumping, khususnya kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Pasalnya, reciprocal tariffs berpotensi memicu oversupply pada sejumlah produk negara-negara ASEAN. Itu berpotensi memaksa penerapan tarif impor atau bea masuk atau kebijakan hambatan impor non-tarif baru di antara negara-negara ASEAN. 

Sebelum negosiasi dimulai, Pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya. Pertama, mengubah kebijakan TKDN. Kedua, membuka kuota impor untuk sejumlah produk hajat hidup orang banyak. Ketiga, meningkatkan persentase impor LPG dari AS. 

Jadi, sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 10 April 2025, indeks akan menyusuri level support 5.900, dan resistance level 6.500. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, BBRI, BMRI, BBNI, TINS, ITMG, ICBP, JSMR, dan EMTK. (*)