IKN Nusantara, Hutama Karya Garap Dua Proyek Baru Senilai Rp1,1 Triliun

Ilustrasi titik nol IKN Nusantara. dok. Bisnis.
EmitenNews.com - PT Hutama Karya (Persero) bakal lebih sibuk. BUMN karya itu, memperoleh dua kontrak proyek baru dalam pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Total nilai investasinya mencapai Rp1,1 triliun.
Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (18/11/2023), EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, mengatakan, dua proyek tersebut terkait pembangunan konstruksi Sarana Prasarana Pemerintahan IB dan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN).
"Untuk Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pembangunan terintegrasi yang akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien," ujar Tjahjo Purnomo.
Hutama Karya optimistis menyelesaikan proyek sesuai target. Ini didukung dengan penggunaan konstruksi digital.
"Melalui transformasi digital oleh perusahaan utamanya dalam proses konstruksi, kami optimistis proyek yang digarap rampung tepat waktu dengan mutu baik," kata Tjahjo.
Proyek tersebut dilakukan dengan skema KSO (Kerja Sama Operasi). Proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB Hutama Karya digarap melalui proyek KSO bersama Adhi Karya dan Penta dengan nilai investasi mencapai Rp711,3 miliar.
Untuk konstruksi pembangunan melalui KSO Hutama Karya dan WIKA atas proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN memiliki nilai investasi sebesar Rp435,4 miliar.
Proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB dengan luas 11,04 hektare, nantinya akan dibangun beragam fasilitas. Di antaranya, meliputi Paviliun Presiden, Gazebo, Gedung Masjid Kepresidenan beserta kawasannya dengan target penyelesaian di akhir 2024.
Lingkup pekerjaan pada proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN meliputi pembangunan jaringan perpipaan air limbah domestik mulai dari Inspection Chamber (IC) persil sampai pada inlet pit di bangunan IPAL.
Related News

Tinggalkan Indonesia, China dan India Beralih ke Batu Bara Berkualitas

Lanjut, Harga Emas Antam Turun Lagi Rp8.000 per Gram

AADI Lego Saham CITA, Simak Ini Tujuannya

Presiden Gelar Rapat Bahas Perkembangan Global dan Dampaknya ke RI

Gencatan Senjata Legakan Pelaku Pasar, Rupiah Berpeluang Terus Menguat

Saratoga (SRTG) Umumkan Pembagian Dividen dan Komisaris Baru