EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan Senin, 19 Agustus 2024 menguat 0,47 persen menjadi 7.466.83. Lompatan IHSG ditopang saham-saham sektor consumer cyclicals surplus 3,32 persen, dan industrial melejit 1,18 persen. 

Sementara itu, asing membukukan net buy Rp353 miliar di pasar reguler dengan saham-saham paling banyak dibeli antara lain BBCA, BMRI, ASII, BREN, dan BBNI. Katalis positif penguatan IHSG masih ditopang apresiasi rupiah atas dolar Amerika Serikat (USD) ke level Rp15.587. 

Secara teknikal, indikator MACD masih mengindikasikan golden cross dengan histogram hijau mulai mengecil. Indikator stochastic mengindikasikan IHSG sedang pada area overbought, mengartikan IHSG berpotensi mengalami pembalikan arah (profit taking). 

Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 20 Agustus 2024, Tim riset Reliance Sekuritas memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatan atau membukukan rekor level baru alias all time high (ATH). IHSG akan mengorbit support level 7.386, dan resistance level 7.467.

Berikut saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu Rukun Raharja (RAJA), Erajaya Swasembada (ERAA), Indosat (ISAT), dan Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS). Pagi ini, bursa Asia diperdagangkan di zona hijau. Indeks Nikkei 225 nekejit 1,13 perse, dan indeks Kospi menanjak 0,62 persen. 

Sementara China, pasar akan mencermati data loan prime rate untuk jangka waktu 1 tahun, dan 5 tahun. Di mana, secara konsensus memperkirakan pinjaman berdurasi 1 tahun akan bertahan di level 3,35 persen, dan berjangka 5 tahun di level 3,85 persen. 

Sementara itu bursa Amerika Serikat (AS), mayoritas indeks utama berhasil ditutup menguat dengan katalis positif dari risalah rapat terkini The Fed akan rilis Rabu, 21 Agustus 2024 mendatang. Lalu, pidato Chairman The Fed pada Jumat, 23 Agustus 2024 mendatang pada acara Simposium Jackson Hole, akan memberi arah positif mengenai ekspektasi pasar akan turunnya tingkat suku bunga acuan. (*)