Ikuti Jejak Bursa Asia, IHSG Lesu
Sejumlah pengunjung tampak melintasi koridor dengan layar menyajikan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi kemarin minus 0,63 persen menjadi 7.200. Pelemahan IHSG dipimpin saham-saham energi anjlok 2,81 persen, dan basic materials menukik 1,13 persen. Asing membukukan net sell Rp701,94 miliar.
Saham-saham paling banyak dijual investor bule seperti BBRI, BBCA, PANI, KLBF, dan BMRI. Katalis negatif IHSG datang dari pelemahan harga komoditas dunia pasca-rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) berada dalam kondisi cukup sehat untuk menghadapi tingkat suku bunga pada level saat ini.
Kondisi itu, memunculkan keraguan akan ada pemotongan suku bunga acuan oleh The Fed pada pertemuan Desember 2024 mendatang. Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bearish harami, dan indikator stochastic dead cross menuju area oversold. Itu artinya IHSG berpeluang besar melanjutkan penurunan.
Oleh sebab itu, Reliance Sekuritas memproyeksi IHSG akan bergerak bervariatif cenderung melemah dengan support level 7.139, dan resistance level 7.244. saham-saham laik beli yaitu London Sumatera (LSIP), RS Hermina (HEAL), Wintermar offshore (WINS), dan Map Aktif (MAPA).
Pagi ini, bursa Asia mayoritas diperdagangkan melemah. Indeks Nikkei 225 diperdagangkan melepuh 0,54 persen, dan indeks Kospi diperdagangkan melorot 1,45 persen. Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS), libur karena thanksgiving days. (*)
Related News
Pasar Nantikan Rilis Penjualan Ritel dan Keyakinan Konsumen Jepang
Wall Street Libur, IHSG Cenderung Koreksi
IHSG Potensial Rebound, Jala Saham PTBA, SCMA, dan LSIP
Menguat Terbatas, IHSG Uji Level 7.370
Sistem Keuangan Berkelanjutan Berbasis ESG Hadapi Berbagai Tantangan
Bank BJB (BJBR) Raih 2 Penghargaan Dalam Bidang ESG dan GCG