EmitenNews.com - Djonny Saksono menambah timbunan saham Indonesian Tobacco (ITIC). Direktur Utama perseroan itu, diketahui menyerok 8 juta lembar dalam dua kali transaksi. Pembelian terjadi dengan harga pelaksanaan Rp260-263 per saham. 

Menyusul skema harga itu, Djonny dipaksa mengeluarkan anggaran Rp2,09 miliar. Penuntasan transaksi telah dilakukan pada 27 dan 28 Mei 2024. Pada 27 Mei 2024, Djonny mengemas 4 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp260 per helai senilai Rp1,04 miliar. 

Lalu, pada 28 Mei 2024, Djonny kembali menjala 4 juta helai seharga Rp263 per saham sebesar Rp1,05 miliar. Dengan penuntasan transaksi itu, tabungan saham Indonesian Tobacco dalam genggaman Djonny makin meluber.

Tepatnya, menjadi 619,44 juta lembar alias setara dengan 65,85 persen. Merangkak naik 0,85 persen dari edisi sebelum transaksi dengan koleksi 611,44 juta lembar atau 65 persen. ”Transaksi untuk investasi,” klaim Djonny. 

Sekadar informasi, Indonesian Tobacco akan membagi dividen tunai Rp4,7 miliar alias sebesar Rp5 per saham. Jadwal pembagian dividen sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 31 Mei 2024. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 3 Juni 2024. 

Cum dividen pasar tunai pada 4 Juni 2024. Ex dividen pasar tunai pada 5 Juni 2024. Pembayaran dividen dilakukan pada 26 Juni 2024. Pembagian dividen berdasar data keuangan per 31 Desember 2023 dengan laba bersih Rp26,96 miliar. Saldo laba ditahan Rp56,10 miliar.

Total ekuitas Rp397,93 miliar. Kalau Djonny tidak menambah tabungan saham Indonesian Tobacco, akan mendapat dividen Rp3,09 miliar. Itu hasil dari kepemilikan saham Indonesian Tobacco 619.449.800 helai alias 65 persen. (*)