Indef sebut Peningkatan Ekspor dan Investasi Sebagai Kunci Indonesia Jadi Negara Maju
EmitenNews.com -Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan peningkatan nilai ekspor dan investasi menjadi kunci Indonesia terlepas dari jebakan negara berpendapatan menengah sehingga menjadi negara maju.
"Meningkatkan nilai ekspor dilakukan dengan mengolah ekspor komoditas mentah menjadi ekspor produk jadi," kata Esther di Jakarta, Jumat.
Selain meningkatkan ekspor produk yang punya nilai tambah dan mendorong lebih banyak investasi masuk ke Indonesia, Esther menuturkan pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan membawa kemajuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Menurut dia, ekspor Indonesia masih berbasis komoditas. Oleh karenanya, Indonesia harus melakukan pergeseran dari ekspor barang mentah menjadi produk jadi dan bernilai tambah.
Potensi ekspansi ekspor Indonesia untuk produk bernilai tambah tinggi perlu dioptimalisasi melalui hilirisasi komoditas berbasis sumber daya alam yang didukung oleh investasi di sektor tersebut.
Strategi untuk mewujudkan hal tersebut antara lain memastikan rantai pasok (supply chain) lengkap dari bahan baku sampai dengan industri produsen barang jadi tersedia di Indonesia termasuk industri pendukungnya.
Infrastruktur pendukung kawasan industri juga harus disediakan seperti listrik, air, energi dan jalan, perumahan, hingga sekolah untuk keluarga para karyawan pabrik.
Selanjutnya, regulasi harus konsisten, tidak berbelit serta jelas untuk mendukung kelangsungan semua industri itu.
Related News
Kemenperin Benarkan Banjir Impor pada Produk Hilir Tekstil
IFG Synergy Day 2025: Wujud Kolaborasi dan Semangat Melayani!
Harga Referensi CPO Periode November 2025 Naik Tipis Jadi USD963,75/MT
Presiden Serahkan 16 Calon Anggota Dewan Energi Nasional ke DPR
91,8 Persen Pemerintah Daerah Telah Terapkan Digitalisasi Pembayaran
Target 12 PSN Senilai Rp270 Triliun, Tuntas Hingga Akhir 2025





