EmitenNews.com—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini diproyeksikan berada di zona hijau. Investor dapat mencermati saham JPFA, BSDE dan TOWR.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks terlihat berpeluang rebound di tengah kondisi overbought, dari pola candle bearish pin bar dan closing di bawah 6.983.
“Trend bullish, selama di atas 6.910. IHSG closing di atas 5 day MA (6.897). Indikator MACD netral, stochastic overbought, brekaout pola bullish channel, candle bearish pin bar. Selama di di atas support 6.800, IHSG masih berpeluang bullish. IHSG masih di tutup di atas 200 day MA (6.800) untuk hari ke 8. Dominan power buy. Range breakout berada di 6.778 - 7.070,” ujar Andri dalam riset nya, Senin (1/8).
Level resistance indeks diproyeksikan berada di 6.983/7.032/7.070/7.113, sementara level support berada di 6.910/6.862/6.809/6.778, dengan perkiraan range 6.680 - 7.030.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,97%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 1,42%, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 1,88%. Kemudian bursa regional Asia Pasifik bergerak variatif. Di antara yang mencatat penurunan signifikan adalah Hang Seng dan Shenzen Index, sementara Kospi menguat.
Investor dapat mencermati saham PT JAPFA Tbk (JPFA) dengan rekomendasi AKUMULASI BUY target 1.470/1.510 stop loss di bawah 1.340. Kemudian saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) direkomendasikan BUY di atas 920 target 950/965 stop loss di bawah 865. Investor juga dapat memantau saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan rekomendasi BUY 1.165-1.170 target 1.205/1.210 stop loss di bawah 1.120.
Related News

Gelar Program Egagement, Nasabah BTN Prospera Melesat

Periksa! Berikut 10 Saham Top Losers Pekan Ini

Cek! Ini 10 Saham Paling Menyala dalam Sepekan

IHSG Melesat 1,51 Persen, Nilai Kapitalisasi Pasar Rp12.561 Triliun

Kawal Engagement Berkelanjutan, Nasabah BTN Prospera Naik 170 Persen

Menkeu Lantik Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang Baru