EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (8/10) dibuka naik mengikuti reli indeks saham utama di Wall Street semalam yang dimotori oleh saham-saham perusahaan raksasa di sektor Teknologi. Sementara itu imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) naik 4.7 bps menjadi 1.57% karena investor mempersiapkan diri menghadapi rilis data penting pasar tenaga kerja )Non-farm Payrolls) untuk bulan September.


Analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha menyebut sentimen investor membaik setelah Senat (DPD) AS menyetujui RUU untuk menolong AS menghindari gagal bayar (default). "RUU ini memberi izin penambahan batas penarikan utang (debt ceiling) Pemerintah AS sebesar USD480 miliar, jumlah yang menurut estimasi Kementerian Keuangan AS cukup bagi Pemerintah AS untuk tetap mampu membayar semua kewajibannya hingga tanggal 3 Desember," jelasnya.


Jumlah utang nasional AS saat ini mencapai sekitar USD28.4 triliun dan menurut RUU ini akan bertambah menjadi USD28.8 triliun. RUU ini selanjutnya akan di bawa ke DPR (House of Representatives) AS untuk di bahas dalam beberapa hari ke depan.


Dari sisi makroeknomi, investor mencerna rilis data mingguan pasar tenaga kerja di mana jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (Initial Jobless Claims) secara tak terduga turun menjadi 326,000 untuk minggu yang berakhir 2 Oktober. Lebih rendah dari eskpektasi sebesar 348,000 dan angka pada minggu sebelumnya, 364,000.


Penurunan ini memutus tren kenaikan Initial Jobless Claims selama 3 minggu beruntun seiring dengan pudarnya dampak dari Badai Ida dan berkurangnya kasus penularan varian Delta virus COVID-19. Jumlah orang yang sudah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama 2 minggu beruntun (Continuing Claims) juga turun menjadi 2.71 juta untuk minggu yang berakhir tanggal 25 September dari 2.81 juta pada minggu sebelumnya.


"Di pasar komoditas, harga minyak mentah melanjutkan reli karena investor memandang bahwa kecil kemungkinan Pemerintah AS akan melempar minyak ke pasar dari cadangan strategisnya atau melarang ekspor minyak untuk mengurangi ketatnya pasokan," kata Dustin.


Untuk perdagangan akhir pekan ini IHSG diprediksi menguat tipis dengan support-resistance di rentang 6.385-6.450. Berikut teknikal saham yang dinominasikan Phillip Sekuritas.


INTP
Short Term Trend : Sideways
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 10,075
Target Price 1 : 10,425
Target Price 2 : 10,550
Stop Loss : 9,700


AGII
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,475
Target Price 1 : 1,555
Target Price 2 : 1,650
Stop Loss : 1,415


AKRA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 4,070
Target Price 1 : 4,330
Target Price 2 : 4,490
Stop Loss : 3,970.(fj)