Indofarma (INAF) Dapat Restu Lego Aset Buat Bayar Utang
Manajemen INAF ketika menggelar RUPSLB
EmitenNews.com - PT. Indofarma Tbk. (INAF) menyampaikan bahwa telah menggelar Rapat umum saham luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 12 Desember 2024 dan Public Expose pada tanggal 13 Desember 2024.
RUPSLB dilaksanakan dengan 1 mata acara yaitu persetujuan atas rencana penjualan aset INAF yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih INAF.
Direktur Utama INAF, Yeliandriani dalam siaran pers (13/12) menyampaikan tujuan penjualan aset adalah untuk memenuhi kewajiban Perseroan sebagaimana sudah disepakati dalam perjanjian perdamaian.
Hal itu sesuai dengan kewajiban pemenuhan ketentuan Pasal 102 ayat 1 Undang -undang Perseroan terbatas No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), pengalihan atas aset perseroan yang memiliki nilai lebih dari 50% dari kekayaan bersih perseroan baik melalui satu transaksi atau lebih diperlukan persetujuan RUPS.
Rencana penjualan aset terdiri dari aset Non Jaminan dan Aset Jaminan non produksi Perseroan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan putusan Homologasi nomor 74/PDT.SUS-PKPU/2024/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 15 Agustus 2024.
Sekedar informasi, nilai aset yang akan dijual untuk aset non-jaminan nilainya Rp88,64 miliar, dan untuk aset jaminan non-produksi ini nilainya Rp224,39 miliar.
INAF mencatatkan rugi bersih Rp101,93 miliar pada semester I 2024 atau menyusut 15,8 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp120,34 miliar.
Dampaknya, defisit atau akumulasi rugi kian menumpuk 7,2 persen dibanding akhir tahun 2023 menyentuh Rp1,513 triliun pada akhir Juni 2024.
INAF menjaminkan aset berupa tanah dan bangunan kepada Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero). Hal ini dilakukan untuk melunasi utang perseroan ke induk usahanya tersebut sebesar Rp604,08 miliar.
Sementara ekuitas tercatat negatif sebesar Rp385,17 miliar per 30 September 2023 dan rugi bersih pada periode tersebut mencapai Rp464,44 miliar.
Sedangkan jumlah liabilitasnya jauh lebih besar, yakni Rp1,6 triliun pada akhir September lalu. Kewajiban utang ini termasuk pinjaman-pinjaman yang sempat diteken antara perseroan dengan Bio Farma dengan total nilai Rp597,75 miliar.
Pinjaman tersebut terbagi dalam lima perjanjian antara periode 3 November 2023 sampai dengan 19 Januari 2024.
Related News
Emiten Grup Bakrie Beberkan Skema Akuisisi Pengelola Hotel Mewah
Green Power (LABA) Siapkan Rights Issue Rp150M Pada 2025
Komisaris CYBR Lego Saham Rp350 Per Lembar
BRI (BBRI) Pinjami SAPX Modal Kerja Rp85M, Bunga 11,25 Persen
GTSI Ungkap Bakal Bagi Dividen Interim pada Awal 2025
Cetak Tenaga Digital, MTDL Giat Lakukan Tindakan Ini