EmitenNews.com - Dalam kunjungan kerjanya di Amerika Serikat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati Jumat (14/10) lalu melakukan pertemuan dengan Vice President of Global Government Affairs and Public Policy Google Karan Bathia di Washinton DC. Dalam pertemuan itu Menkeu mengatakan Indonesia mempunyai banyak perusahaan kecil dan mengengah namun literasi digital dan familirisasi-nya masih rendah sehingga perlu untuk ditingkatkan.
Digitalisasi yang kian berkembang pesat membuat pekerjaan terkait digital saat ini menjadi lebih menarik. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya para youtuber dan content creator baru yang terus hadir, karena creative industry kini sangat menjanjikan.
Untuk menjawab tantangan itu, Menkeu menilai pemerintah harus memikirkan bagaimana cara membangun infrastruktur digital sekaligus juga meningkatkan kemampuan masyarakat (SDM) dalam memanfaatkan teknologi digital. "Itu sebabnya Indonesia fokus berinvestasi untuk membangun infrastruktur digital, terutama di remote area untuk meningkatkan konektivitas," katanya.
Terhadap hal ini, Google telah turut berperan dan bekerja sama dengan Indonesia. Diantara melalui pembangunan jaringan kabel, program peningkatan kapasitas dengan membangun program digital service certificate untuk peningkatan digital skill.
Meski diluncurkan tahun ini namun program ini sudah melibatkan sekitar 20 ribu orang, serta program academy educreator yang mengajarkan bagaimana Youtube digunakan untuk pendidikan (edukasi). Program ini menarik banyak peminat dari Indonesia dan dapat lebih dikembangkan untuk reskilling bagi masyarakat Indonesia.
Mendukung hal itu, Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki dana pendidikan yang bisa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan ekonomi kreatif, tentunya dengan turut melibatkan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam pelaksanaannya.(fj)
Related News
IPOL Ekspansi Bisnis Manufaktur Film Premium di Pasar Tiongkok
IHSG Ditutup Melonjak 1,65 Persen, Cek 3 Saham Top Gainers LQ45
Wulan Guritno Cabut, Chef Juna Jadi Komisaris LUCY
Pedagang Ritel MR.DIY Gelar Book Building Rp1.650-1.870 per lembar
Hati-hati! 5 Saham Dalam Pengawasan BEI
Tiga Saham Ini Masuk Papan FCA, Telisik Penyebabnya