"Kami memerlukan nasihat-nasihat yang kritis, dan juga keberanian untuk belajar dari satu sama lain. Kami telah meluncurkan Badan Sovereign Wealth Fund yang baru ini, dan kami sangat beruntung Anda hadir di sini," kata Prabowo Subianto kepada tamunya Ray Dalio.

Prabowo mengaku beruntung bisa bertemu Ray yang memiliki banyak pengalaman luas seputar ekonomi global. Ia berharap pendiri perusahaan pengelola dana terbesar di dunia Hedge Fund Bridgewater Associates itu mau menjadi sahabat Indonesia.

"Kami sangat beruntung Anda hadir di sini sebagai seorang sahabat. Kami selalu ingin untuk bisa berinteraksi dengan anda. Saya rasa Anda berada dalam posisi yang dapat berbicara kepada kami secara terbuka dan juga secara kritis," kata Prabowo.

Catatan yang ada menunjukkan, Ray Dalio merupakan pengusaha asal Amerika Serikat yang bergelut di dunia hedge fund atau dana lindung nilai dengan mendirikan Bridgewater Associates.

Perusahaan itu mengelola dana para investor. Forbes mencatat perusahaan itu mengelola uang USD112 miliar atau setara Rp1.825 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS). Forbes juga memperkirakan total kekayaan Ray Dalio mencapai USD14 miliar, atau setara Rp229 triliun lebih.

Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah menteri itu, hadir sejumlah konglomerat Indonesia. Di antaranya, Anthony Salim, Boy Thohir, Chairul Tanjung, Dato Sri Tahir, Franky Widjaja, Hilmi Panigoro, Tomy Winata, Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu.

Tidak ketinggalan, Haji Isam konglomerat asal Kalimantan Selatan. Perusahaannya, PT Jhonlin Group (JG) antara lain bergerak di berbagai bidang. Mulai dari pertambangan, layanan pelabuhan, transportasi udara, hingga manufaktur.

Catatan yang ada menunjukkan, perusahaan induk Haji Isam ini menaungi beberapa anak perusahaan. Di antaranya, PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Marine and Shipping, PT Jhonlin Air Transport, PT Jhonlin Agromandiri, PT Jhonlin Batu Mandiri, hingga Jhonlin Agro Raya. ***