EmitenNews.com - Seduhan kopi Indonesia kembali memikat pecinta kopi di Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari tingginya minat terhadap produk kopi Indonesia yang mengikuti ajang Specialty Coffee Expo (SCE) 2021 di New Orleans, AS.


"Pada pameran kopi terbesar di AS ini, kopi Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi kurang lebih senilai USD7,15 juta. Ini membuktikan bahwa produk specialty coffee Indonesia mampu bersaing di pasar dan diminati konsumen AS,” ucap Atase Perdagangan Washington DC, Wijayanto.


Dilansir dari laman Kementerian Perdagangan, pergelaran akbar SCE 2021 diselenggarakan pada 1—3 Oktober 2021 di Louisiana’s New Orleans Ernest N Morial Convention Center, AS. Di pameran ini, produk specialty coffee dari berbagai negara di dunia saling berkompetisi menarik perhatian pengunjung. Produk specialty coffee asal Indonesia berhasil memukau para pecinta kopi dunia.


Pada pameran ini, paviliun Indonesia diisi enam eksportir dan UMKM yang terdiri Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI), Dua Kopi Washington DC, Ujang Jaya Internasional, OPAL Coffee, Javanese Coffee, dan Koperasi Arisarina.


Adapun produk kopi yang dipamerkan merupakan kopi terbaik yang berasal dari Aceh, Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Flores, dan Bali. Pada ajang ini, Indonesia mempromosikan kopi melalui kegiatan icip kopi dan penjajakan kesepakatan dagang.


Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Bayu Nugroho menuturkan, capaian potensi transaksi ini juga dipicu berkurangnya pasokan kopi dari Amerika Latin yang disebabkan pandemi Covid-19. Selain itu, terdapat gangguan cuaca dan beberapa hama yang menyerang ladang kopi di Amerika Selatan sehingga negara importir kopi terbesar di dunia ini melirik Indonesia.


“Hal ini mendorong importir kopi AS untuk mencari suplai alternatif dari negara lainya, termasuk Indonesia. Pada 2020, AS mengimpor kopi senilai USD5,53 miliar dari seluruh dunia,” terangnya.


AS merupakan pasar strategis untuk produk kopi Indonesia. Berdasarkan data dari Census Bureau, pada 2020 ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai USD234 juta. Sementara hingga Agustus 2021, ekspor komoditas Indonesia ini ke AS tercatat senilai USD135.5 juta.


“Tingginya ekspor kopi Indonesia membuktikan bahwa AS merupakan pasar strategis. Melalui keikutsertaan Indonesia dalam SCE 2021 ini diharapkan ekspor produk kopi Indonesia ke AS semakin meningkat,” kata Bayu.


Kepala ITPC Chicago, Iska Huberta Sinurat, menyebutkan New Orleans baru saja menghadapi bencana alam, sehingga penyelenggaraan SCE 2021 mengalami penyesuaian.


"Meskipun demikian pameran tetap dihadiri banyak pengunjung dan buyers potensial yang tertarik dengan cita rasa dan kualitas kopi Indonesia Selain itu, seluruh kopi Indonesia yang mengikuti ajang ini telah tersertifikasi dan memperhatikan aspek keberlanjutan yang menjadi perhatian industri kopi AS,” tandasnya.


Menurut Konjen RI Houston, Andre Omar Siregar, Indonesia selalu berpartisipasi dalam pameran SCE setiap tahunnya untuk mempromosikan kopi terbaik di pasar AS. Partisipasi ini berhasil mengangkat citra Indonesia sebagai negara penghasil berbagai biji kopi yang memiliki cita rasa dan kualitas tinggi.


“Keikutsertaan dalam ajang pameran kopi terbesar dan bergengsi di AS tersebut merupakan upaya strategis untuk mempromosikan specialty coffee Indonesia yang bercita rasa tinggi,” ujarnya.(fj)