EmitenNews.com - - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) menyampaikan bahwa Erwin Tanjung selaku Direktur mengundurkan diri efektif terhitung tanggal 25 September 2024.

Bayu Satrio Direktur INET dalam keterangan tertulisnya Senin (30/9) menuturkan bahwa perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Erwin Tanjung sebagai direktur. Selanjutnya INET akan mengikuti dan menjalankan ketentuan sesuai regulasi OJK dalam POJK 33/2014, Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 dan Anggaran Dasar untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham.

"Keterbukaan informasi ini tidak berdampak signifikan bagi kegitan operasional, kondisi hukum, keuangan, maupun bagi keberlangsungan usaha INET,"tuturnya.

Bayu menambahkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) INET dengan agenda persetujuan atas pengunduran diri rencananya akan digelar pada tanggal 4 November 2024.

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) didirikan pada tahun 2016 dan melakukan IPO pada 24 Juli 2023. Perusahaan ini merupakan perusahaan teknologi informasi yang menawarkan layanannya kepada perusahaan-perusahaan lain (business-to-business), yang kebanyakan merupakan perusahaan penyedia layanan internet. 

Pemegang Saham per 30 Juni 2024:

- PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara sebanyak 5.516.964.200 saham atau 73,00%

- Public sebanyak 1.983.058.187 Saham atau 26,44%

- Muhammad Arif sebanyak 10.000 Saham atau 0,00%.

Sebelumnya PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara selaku pemegang saham pengendali  telah mengurangi porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 24 September 2024. Abadi Kreasi Unggul Nusantara telah menjual sebanyak 205.534.000 lembar saham INET di harga Rp73 per saham.

Kemudian, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara juga pernah menjual sahamnya sebanyak 100 juta lembar saham INET di harga Rp53 per saham pada tanggal 16 Mei 2024.

"Tujuan transaksi ini adalah untuk Realisasi Investasi dengan kepemilikan saham langsung.

Pasca penjualan, maka kepemilikan saham PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara di INET berkurang menjadi 5,31 miliar lembar saham setara dengan 70,82% dibandingkan sebelumnya sebanyak 5,51 miliar lembar saham setara dengan 73,56%.