EmitenNews.com—IHSG diperkirakan fluktuatif dalam rentang 6820-6870 di Rabu (1/3), ditengah sentimen beragam dari eksternal. Secara teknikal, Stochastic RSI melewati pivot di 50% dan MACD membentuk golden cross mengindikasikan potensi uji pivot 6870 di Rabu (1/3).

 

Berlanjutnya rilis laporan keuangan FY2022 dan rencana pembagian dividen untuk tahun buku 2022 diperkirakan masih akan menjadi driver utama IHSG, kata Valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas, Rabu (1/3/2023).

 

Pasalnya, sentimen dari data ekonomi diperkirakan mixed. Indeks manufaktur Tiongkok diperkirakan bertahan di atas batas ekspansif (50) di Februari 2023. Sementara dari dalam negeri, inflasi diperkirakan naik ke 5.44% yoy di Februari 2023 dari 5.28% yoy di Januari 2023.

 

Mempertimbangkan sentimen di atas, saham tambang dan energi (berorientasi ekspor) dapat kembali diperhatikan, termasuk INCO, ANTM, MDKA, ADMR dan HRUM. Pelaku pasar juga dapat mencermati potensi rebound pada BRIS, PGAS, JPFA, SRTG dan potensi bullish continuation pada SIDO.

 

Dari sisi global kita juga bisa memperhatikan, indeks-indeks Wall Street melemah di Selasa (28/2). Dengan demikian, DJIA melemah 4.19% di Februari 2023, diikuti oleh S&P 500 (-2.61%) dan Nasdaq (-1.11%) pada periode yang sama. Sejumlah data ekonomi domestik terbaru, terutama penurunan inflasi di Januari 2023 yang lebih rendah dari perkiraan, kondisi sektor tenaga kerja, indikasi konsumsi yang solid di Januari-Februari 2023 membangun ekspektasi pasar terhadap kenaikan The Fed Rate di Februari 2023. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan Wall Street di Februari 2023.

 

Sejalan dengan Wall Street (28/2), mayoritas indeks di Eropa juga terkoreksi di Selasa (28/2). Koreksi tersebut dipicu oleh rencana European Central Bank (ECB) untuk kembali menaikan sukubunga acuan sebesar 50 bps di Maret 2023. Dari data ekonomi, Euro Area Economic Sentiment berada di 99.7 di Februari 2023, dibawah ekspektasi yang sebesar 101. Sementara Euro Area Industrial Sentiment turun ke 0.5 di Februari 2023 dari 1.2 di Januari 2023.

 

Meski demikian, harga minyak dunia justru rebound signifikan di Selasa (28/2). Harga brent oil naik 1.72% ke US$83.87/barel, sementara harga crude oil naik 1.49% ke US$76.82/barel di Selasa (28/2). Penguatan ini dipicu oleh peningkatan aktivitas manufaktur di Tiongkok di Februari 2023.