Ini Alasan Pefindo Beri Peringkat Emiten Prajogo (TPIA) Stabil
Logo usaha PT Chandra Asri
EmitenNews.com - PEFINDO menetapkan peringkat idAA- untuk PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan obligasi yang masih beredar. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil.
PEFINDO dalam rilisnya menjelaskan Peringkat tersebut mencerminkan pandangan kami mengenai posisi terdepan TPIA dalam industri petrokimia dalam negeri yang didukung oleh sinergi dengan mitra-
mitra strategis, operasi yang terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas pendukung yang memadai, serta likuiditas yang kuat dengan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat.
Namun, sensitivitas terhadap siklus industri dan risiko terkait dengan ekspansi proyek-proyek baru membatasi peringkat.
Peringkat dapat dinaikkan jika kami berpandangan bahwa profil usaha Perusahaan bertambah kuat secara signifikan dan memiliki diversifikasi produk dan pasar yang lebih baik, yang dapat mengurangi volatilitas margin, serta meningkatkan profil
keuangan Perusahaan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika kami melihat ada penurunan secara terus-menerus dalam profil keuangan Perusahaan karena margin laba yang lebih lemah dari perkiraan sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku atau penurunan harga produk.
Hal ini dapat diakibatkan dari permintaan untuk produk petrokimia yang lebih lemah dari yang diantisipasi, terutama di pasar domestik
yang merupakan fokus Perusahaan atau harga bahan baku yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika TPIA melakukan ekspansi yang didanai dengan utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan,
sehingga profil keuangan menjadi lebih agresif. Peringkat kami belum memperhitungkan strategi TPIA dengan menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell Singapore Pte. Ltd. (SSPL) untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan saham di Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP).
TPIA merupakan produsen petrokimia dan perusahaan infrastruktrur yang beroperasi secara terintegrasi. Perusahaan menyediakan olefina, poliolefina, monomer stirena,
butadiena, methyl-tertiary-butyl-ether (MTBE), dan butena-1. Perusahaan memiliki satu-satunya naphtha cracker, fasilitas produksi monomer stirena, butadiena, MTBE,
dan butena-1 di dalam negeri. TPIA juga merupakan distributor tunggal listrik untuk wilayah 2.666 hektar di Cilegon, memiliki 120 megawatt (MW) pembangkit listrik
combined cycle, pengolahan air dengan kapasitas 5.000 liter per detik, dua dermaga, serta 72 tangki dengan kapasitas total sebesar 130 juta liter. Naphtha cracker milik
Perusahaan memiliki kapasitas produksi 2.138 kilo ton per tahun (KTA), fasilitas produksi polietilena dengan kapasitas 736 KTA, fasilitas produksi monomer stirena dengan kapasitas 340 KTA, fasilitas produksi polipropilena dengan kapasitas 590 KTA,fasilitas produksi butadiena dengan kapasitas 137 KTA, fasilitas produksi MTBE dengan kapasitas 128 KTA, dan fasilitas produksi butena-1 dengan kapasitas 43 KTA. Pada
tanggal March 31, 2024, saham Perusahaan dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (34,63%), SCG Chemicals Co. Ltd. (30,57%), PT TOP Investment Indonesia (15,00%),
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M