EmitenNews.com—PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan para pemegang saham pra-IPO sedang menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder terkoordinasi yang dimilikinya setelah berakhirnya periode lock-up atas saham tersebut pada tanggal 30 November 2022.


Mengutip keterangan resmi emiten padat teknologi itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI). Senin (24/10/2022), bahwa perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham Perseroan.


Namun ditegaskan, GOTO juga tidak akan mendapatkan penerimaan dana dari hasil penjualan tersebut.


“Setiap transaksi akan bergantung pada kondisi pasar dan makro ekonomi, maupun faktor-faktor lainnya, dan tidak ada jaminan yang diberikan bahwa transaksi tersebut akan dapat terlaksana,” tulis manajemen GOTO.


Adapun pemegang saham pra-IPO GOTO antara lain; Alibaba, Google, KKR, Softbank, Tencent, Warburg, Saguola (India), Astra Grup, dan Telkomsel.


Berdasarkan prospektus perseroan ketika IPO, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel. Pemegang saham seri A merupakan pihak yang dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam GOTO, sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran IPO menjadi efektif.


Pemegang saham seri A GOTO  antara lain Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen. 


Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84 persen sebagai representasi Alibaba, sisanya pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96 persen, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43 persen.