Ini Kisah Sukses Petani Pisang Cavendish Binaan BRI (BBRI) di Pasuruan
Petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo, di Pasuruan, Jawa Timur, bisa mengubah lahan tidak produktif menjadi subur untuk menanam varietas Pisang Cavendish. dok. BRI.
EmitenNews.com - Ini kisah sukses klaster pisang Cavendish binaan BRI di Pasuruan, Jawa Timur. Di tengah arus perkembangan industri pertanian yang semakin maju, terdapat cerita menarik dari petani di Desa Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur yang patut diperhatikan. Petani di desa itu, berhasil menyulap lahan tidak produktif menjadi produktif lewat komoditas Pisang Cavendish.
Secara umum, kondisi lahan di sekitar Desa Wonorejo merupakan lahan kering dan nampak tidak cocok untuk ditanam varietas apa pun. Namun, seperti cerita rakyat yang mengubah batu menjadi emas, para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo itu, bisa mengubah lahan tidak produktif menjadi subur untuk menanam varietas Pisang Cavendish.
Dalam rilis yang diterima Rabu (27/3/2024), Ketua Kelompok Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo, Nur Alim menuturkan, awalnya lahan di Desa Wonorejo kurang produktif. Dengan perawatan yang tepat, para petani yang sebelumnya menanam berbagai macam komoditas namun berujung gagal panen, beralih dengan menanam Pisang Cavendish.
Pada akhir 2021, para petani berencana menanam Pisang Cavendish dan bibitnya difasilitasi. Berdiri di awal tahun 2022, Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo, salah satu klaster usaha binaan BRI, yang terdiri atas 10 petani Pisang Cavendish, bercocok tanam di lahan seluas 7 hektare.
Memulai sebuah usaha tanpa modal cukup, bisa menjadi tantangan besar, tetapi bukanlah hal yang tidak mungkin. Hal itu juga dialami oleh para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo ketika menanam pisang Cavendish di awal berdiri pada 2022.
Mereka belum memiliki modal cukup untuk membeli pupuk hingga alat pertanian untuk mendukung penanaman pisang Cavendish. Namun, berkat inisiatif dan tekad kuat untuk berkembang, Nur Alim melakukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI guna mengatasi permasalahan tersebut.
Kemudahan suntikan modal dari BRI itu datang karena pisang Cavendish merupakan komoditas yang mendorong peningkatan ekonomi Desa Wonorejo. Dari pinjaman KUR BRI tersebut, satu orang petani mendapatkan sebesar Rp50 juta.
Berkat pinjaman KUR BRI sebagai modal awal, keuntungan para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo meningkat. Dalam sekali tanam mereka mampu meraup omzet sekitar Rp200 juta.
"Per pohon dalam sekali tanam bisa menghasilkan 40 kilogram pisang Cavendish. Omzet yang bisa dihasilkan dari lahan seluas 10 hektare sekitar Rp200 juta," sebut Nur Alim.
Bantuan BRI Dorong Produktivitas Usaha
Selain mendapatkan suntikan modal melalui KUR, petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo juga mendapatkan bantuan peralatan usaha yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas pisang Cavendish-nya.
“Kami dibuatkan gapura selamat datang ketika ingin masuk ke lahan pertanian pisang Cavendish, membangun halte di tengah lahan, dan traktor mini untuk membantu produktivitas pisang Cavendish," ungkapnya.
Nur Alim juga menjadi AgenBRILink di Desa Wonorejo. Dengan menjadi AgenBRILink dapat memberikan banyak kemudahan untuk masyarakat.
"Kebetulan saya ditunjuk sebagai AgenBRILink dan Alhamdulillah manfaatnya banyak karena warga terbantu untuk bisa top up segala pulsa, banyak warga bayar angsuran dan ambil pinjaman KUR di saya, ada juga yang mengambil pinjaman Ultra Mikro (UMi) yang difasilitasi BRI melalui AgenBRILink,” katanya.
Kemajuan secara ekonomi yang diraih oleh Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo tak lepas dari andil BRI lewat program Klasterkuhidupku. Program Klaster Usaha ini, menjadi wadah ampuh bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan setiap bisnis yang dijalani.
Dalam kesempatan lain, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku UMKM lewat program Klasterkuhidupku.
“Kami berkomitmen terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha, tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ungkapnya.
Related News
Melejit 42,98 Persen, SMRA Kuartal III 2024 Raup Laba Rp933,7 Miliar
Diskon! Tencent Lego 251,66 Juta Saham FILM Rp1.200 per LembarĀ
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024