EmitenNews.com - Rosella adalah tanaman tropis dari benua Afrika. Namun kini, tanaman dengan nama latin Hibiscus Sabdariffa itu sudah terkenal di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Daya pikat rosella, warna merah meronanya yang cantik, tak hanya membuat tanaman itu terlihat asri di pekarangan rumah, tetapi juga menambah nilai estetik dipandang mata. Berkat pemberdayaan BRI, klaster Rosella ini terus berkembang.

Begitulah pemandangan ketika memasuki Kampung Rosella, di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kampung Rosella, salah satu dari lima kampung tematik di Desa Sumberdem yang memiliki daya tarik tersendiri. Biasanya, pengunjung yang ke Kampung Rosella, anak-anak dari sekolah untuk edukasi anak usia dini, serta mahasiswa untuk penelitian tugas akhir.

Dalam rilis yang diterima Kamis (20/6/2024), Ketua Klaster Rosella, Tiarsih menceritakan bahwa Kampung Rosella didirikan pada 2019, lantaran penduduknya memiliki kesadaran tinggi bahwa rosella di daerahnya memiliki banyak manfaat. Ditambah lagi, semangat warga setempat untuk berinovasi dalam membudidayakan tanaman ini. 

"Tanaman rosella punya daya tarik karena warnanya, tapi juga menjadi komoditas daerah kami karena punya banyak manfaat, sehingga kami membudidayakannya. Kami tanam tanaman rosella ini di pekarangan rumah," kata Tiarsih. 

Manfaat tanaman rosella, untuk menetralisir kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan kekebalan tubuh, juga sebagai antioksidan. Berangkat dari manfaat itu, Kampung Rosella pun melakukan inovasi dalam pengolahan bunga rosella menjadi berbagai produk olahan, dengan cita rasa unik dan menarik, seperti minuman botanikal dan dodol.

Ketertarikan warga dengan tanaman rosella ternyata mendapat dukungan penuh dari kepala desa, hingga akhirnya tanaman obat tersebut menjadi salah satu potensi unggulan daerah. 

"Kampung Rosella bekerja sama dengan Pemda dan BUMDes, setiap warga yang punya hajat atau acara lain dapat menggunakan atau membeli produk kami sendiri, bukan dari produk luar. Tujuannya untuk saling membantu dan memberikan nilai tambah untuk produk olahan kami," katanya.

Selain itu, Kampung Rosella atau Klaster Rosella juga mendapat dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), atau BRI mulai dari pendanaan usaha, program pemberdayaan usaha dan mendapatkan bantuan peralatan 

Melalui program pemberdayaan Klasterkuhidupku, Klaster Kampung Rosella mendapat pendampingan dari BRI untuk mengembangkan produknya. Dari segi pemasaran, BRI juga terus membantu Kampung Rosella dalam memasarkan produk-produk unggulannya agar semakin dikenal luas.

"Setiap kegiatan pameran atau bazar yang diadakan BRI, kami selalu dibantu. Produk-produk kami juga sudah ada di Localoka Malang. Kami berharap jangkauan pasar kami lebih luas lagi. Bukan cuma penjualan yang lancar tapi warga kami juga dapat meningkatkan ekonominya," katanya.

Bantuan Peralatan Usaha dan Sertifikasi Halal

Untuk meningkatkan produksi dan penjualan, BRI menyalurkan bantuan peralatan usaha kepada Klaster Kampung Rosella, berupa alat pengering bunga dari listrik dan manual serta alat pengaduk dodol. Alat pengering tersebut sangat dibutuhkan karena wilayah Kampung Rosella berada di area pegunungan dataran tinggi. 

"Curah hujannya tinggi, makanya kami diberi bantuan alat pengering atau oven untuk mengeringkan rosella. Ada dua oven, listrik dan manual yang menggunakan kompor, apabila daerah kami lagi mati listrik. Jadi dengan oven manual, kami tetap bisa melakukan proses pengolahan," kata Tiarsih. 

Selain membantu mendorong produktivitas usaha, BRI juga membantu Klaster Kampung Rosella mendapatkan perizinan seperti Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), Nomor Izin Berusaha (NIB), dan sertifikasi halal untuk setiap produk dari bahan utama rosella.

Saat ini, produk olahan bunga rosella sudah dipasarkan hingga ke tingkat nasional. Keberhasilan itu diraih berkat bantuan dari BRI memasarkan produk.

“Setiap ada acara UMKM, Kampung Rosella selalu mendapat undangan untuk hadir dan menjual produk-produknya,” imbuh Tiarsih.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM, kata dia, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi.