Ini Profil Tiga Perusahaan Sawit yang Ditangkap Karena Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng
EmitenNews.com - Nekat juga tiga perusahaan ini. Ketiganya –PT Permata Hijau Group (PHG), PT Inno Wangsa (Tanimas Group), dan PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar Group)– melanggar larangan mengekspor CPO dan produk turunannya. TNI-AL mengamankan kapal MV Mathu Bhum di perairan Belawan, Medan. Kapal tersebut mengangkut 34 kontainer berisi bahan baku minyak goreng, yang akan dikirim ke Malaysia.
Pengacara PT Regional Container Lines, Landen Marbun, Senin (16/5/2022), mengungkapkan, bahan baku minyak goreng tersebut milik tiga perusahaan. Dari 34 kontainer itu, lima di antaranya milik PT Permata Hijau Group (PHG), 15 peti kemas PT Inno Wangsa dan 14 sisanya PT Multimas Nabati Asahan.
Dari laman Badan Standardisasi Nasional diketahui, PT Multimas Nabati Asahan merupakan bagian dari Wilmar Group (Wilmar International). Perusahaan ini bergerak di industri agriculture sebagai produsen edible oil (minyak-lemak untuk konsumsi) berbasiskan minyak sawit. Wilmar International Limited (Wilmar Group), salah satu pemain utama dalam industri agriculture dunia.
PT Multimas Nabati Asahan berdiri sejak 1996, berlokasi di Jalan Access Road, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Data yang sama menyebutkan, PT Inno-Wangsa Oils & Fats berdiri tahun 2011 di Medan, dan menjadi bagian dari Tanimas Group. Fokus bisnisnya pada sektor kilang minyak dari industri kelapa sawit. Produknya diekspor ke pelanggan di seluruh dunia.
Perseroan memilih Medan sebagai lokasi, dengan pertimbangan Sumatera sangat strategis sebagai lahan produsen sawit terbesar dunia. PT. Inno-Wangsa Oils & Fats melakukan pemurnian CPO untuk diproses menjadi RBD Palm Olein, RBD Palm Stearin (bahan baku margarin) , dan Palm Fatty Acid Distillate atau bahan baku pembuatan sabun cuci hingga pakan ternak.
Sementara itu, PT Permata Hijau, bagian dari Permata Hijau Group adalah perusahaan sawit yang didirikan tahun 1984. Perusahaan ini memproduksi produk olahan sawit yang diekspor hingga ke luar negeri. Produknya antara lain Palm Oils, Lauric Oils, Biodiesel, Specialty Fats, Oleochemicals hingga Cooking Oil. Merk minyak gorengnya, Panina, Permata, Palmata dan Parveen.
PHG merupakan anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), asosiasi industri kelapa sawit yang bertujuan mengembangkan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan. Permata Hijau Group mengklaim bahwa perusahaannya menjadi produsen kelapa sawit yang terintegrasi penuh dan salah satu eksportir utama produk kelapa sawit. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan