Inilah Emiten Ritel Supermarket dengan Pendapatan Tertinggi di Kuartal III/2023
EmitenNews.com - Kinerja keuangan tahun buku September 2023 telah berakhir dan ditutup dengan kinerja beragam dari emiten-emiten yang terdaftar di BEI, termasuk emiten ritel yang bergerak di sektor supermarket dan minimarket.
Berdasarkan laporan keuangan dari 5 emiten supermarket yang dihimpun Dataindonesia.id, berikut urutan emiten supermarket dengan pendapatan terbesar sepanjang kuartal III/2023:
AMRT
Jika dilihat dari nominal pendapatannya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menjuarai seluruh emiten supermarket di pasar modal Indonesia dengan perolehan mencapai Rp80,02 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 10,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp72,14 triliun.
MIDI
Di posisi kedua diduduki oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) yang membukukan pendapatan sepanjang kuartal III/2023 sebesar Rp12,92 triliun. Nilai pendapatan perseroan tumbuh 11,82% dibandingkan tahun sebelumnya Rp11,56 triliun.
MLPL
Selanjutnya ada PT Multipolar Tbk. (MLPL) yang membukukan pendapatan hingga Rp8,20 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi 0,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp8,19 triliun.
MPPA
Di posisi keempat ada PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) yang membukukan pendapatan sepanjang kuartal III/2023 sebesar Rp5,32 triliun. Namun, nilai pendapatan perseroan tersebut mengalami penurunan 0,29% dibandingkan tahun sebelumnya Rp5,33 triliun.
HERO
Kemudian, ada PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) yang mencatatkan pendapatan mencapai Rp3,80 triliun. Pendapatan HERO sepanjang September 2023 tersebut mengalami kenaikan 17,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,23 triliun.
Sementara itu, masih ada satu emiten supermarket yaitu PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) yang belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal III/2023 hingga saat ini.(*)
Related News
Konsumsi Meningkat, Proyeksi BI Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik
Transaksi LCS Makin Pesat, Dolar Bakal Segera Tersingkir?
Tok! BI Rate Tetap 4,75 Persen, Sudah Bertahan Selama 4 Bulan
Bahlil Ungkap Kendala Pemulihan Energi di Wilayah Bencana
Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Catat Tertinggi Sepanjang Sejarah
Penguatan Dolar AS Turunkan ICP November Jadi USD62,83 Per Barel





