EmitenNews.com - Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) memiliki surat utang jatuh tempo Rp1,52 triliun. Itu terdiri dari obligasi Rp1,07 triliun, dan sukuk Rp451,2 miliar. Berdasar skenario, surat utang tersebut akan jatuh tempo pada 24 Februari 2025.

Lebih rinci surat utang terbitan Indah Kiat terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2022 Seri B senilai Rp1,076 triliun. Surat utang itu, mengantongi peringkat idA+ dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). 

Lalu, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2022 Seri B senilai Rp451,2 miliar. Sukuk itu, juga menyandang peringkat idA+(sy) dari Pefindo. Perusahaan berencana melunasi surat utang jatuh tempo itu menggunakan dana internal. Posisi kas per akhir September 2024 tercatat USD1,65 miliar.

Selain itu, laba bersih terkumpul USD226,1 juta. Melorot 29,53 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar USD320,88 juta. Dengan hasil itu, laba per saham dasar merosot ke posisi USD0,04133 dari sebelumnya USD0,05865. 

Penjualan bersih USD2,42 miliar, jeblok 9,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD2,68 miliar. Beban pokok penjualan USD1,61 miliar, berkurang dari posisi sama tahun sebelumnya USD1,8 miliar. Laba kotor tercatat USD802,01 juta, mengalami perosotan dari edisi sama tahun sebelumnya USD886,43 juta. 

Beban penjualan USD158,72 juta, bengkak dari USD153,94 juta. Beban umum dan administrasi USD114,44 juta, naik dari USD113,15 juta. Total beban usaha USD273,17 juta, bertambah dari USD267,09 juta. Laba usaha USD528,84 juta, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun lalu senilai USD619,33 juta. 

Penghasilan bunga USD36,54 juta, melonjak signifikan dari USD18,84 juta. Bagian atas laba bersih entitas asosiasi USD813 ribu, naik dari uSD781 ribu. Beban bagi hasil musyarakah USD7,51 juta, naik dari USD6,07 juta. Laba selisih kurs USD66,98 juta, bengkak dari USD29,28 juta. (*)