INRU Tegaskan Penutupan Pabrik Pulp hingga Mei 2025, Ini Alasannya

Gambar emiten INRU
EmitenNews.com - PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas operasional pabrik pulp mulai 29 November 2024 hingga 11 Mei 2025.
Keputusan ini diambil akibat berkurangnya pasokan bahan baku kayu dari sebagian wilayah Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) milik perusahaan.
Hendry, Legal & Litigation Section Head INRU, menjelaskan bahwa pengurangan pasokan tersebut disebabkan oleh klaim-klaim tanah yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di wilayah operasional PBPH perseroan. "Ini terjadi akibat adanya klaim-klaim tanah yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di wilayah operasional PBPH perseroan," ungkap Hendry dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/12).
Penghentian operasional sementara ini berdampak pada kehilangan hasil produksi perusahaan. Namun, Hendry memastikan bahwa tidak ada dampak hukum yang timbul dari keputusan tersebut. Dari sisi keuangan, perusahaan akan mengalami penurunan penghasilan sebagai konsekuensi langsung dari penghentian sementara produksi.
Lebih lanjut, Hendry menambahkan bahwa penghentian operasional ini juga berdampak pada perekonomian lokal di sekitar wilayah operasional perusahaan, khususnya di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba. "Ini juga berdampak pada menurunnya perekonomian lokal di sekitar operasional perseroan, terutama di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba," pungkasnya.
Keputusan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi INRU dalam mengelola keberlanjutan pasokan bahan baku dan hubungan dengan masyarakat setempat.
Perusahaan diharapkan dapat menemukan solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas operasional dan mendukung perekonomian lokal.
Related News

Cum Date Hari Ini, LION Gulirkan Dividen Rp5 per Lembar

Aksi Senyap! VIVA Gulung 8,82 Miliar Saham Intermedia Capital

Laba Meroket 134 Persen, Kuartal I-2025 POLU Defisit Rp55,56 Miliar

GEMA Salurkan Dividen Mini, Simak Jadwalnya

MNC Group Eksekusi Transaksi Rp924 M, Ini Kata Hary Tanoe

Lanjut Buyback, BUKA Gelontor Rp1,13 Triliun