EmitenNews.com - PT Astra International Tbk (ASII) meraih kinerja cemerlang di tahun 2021 dengan membukukan pendapatan bersih Rp233,48 triliun, atau tumbuh 33% dari 2020 sebesar Rp 175,05 triliun.


Dengan pendapatan tersebut Astra berhasil mengantongi laba bersih Rp20,19 triliun atau naik 26% dibanding laba bersih tahun 2020 yang sebesar Rp16,16 triliun.


“Grup mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2021, terutama didorong peningkatan penjualan divisi otomotif yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari Pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Dirut PT Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam keterangan persnya.


Insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DT) yang diberikan kepada industri otomotif memang menjadi berkah bagi ASII. Dengan fasilitas itu kinerja bisnis otomotif Astra meningkat secara signifikan.


Penjualan mobil Astra pada 2021 meningkat 81% menjadi 489.000 unit, dengan pangsa pasar yang meningkat menjadi 55% dari 51% pada tahun 2020 dan 52% pada tahun 2019. Angka ini berada di atas penjualan mobil nasional yang menurut Gaikondo meningkat 67% menjadi 887.000 unit pada tahun 2021.


"Sedangkan penjualan sepeda motor Honda Astra meningkat 36% menjadi 3,9 juta unit, dengan sedikit penurunan pangsa pasar," kata Djony.


Begitu pula bisnis komponen otomotif yang 80% sahamnya dimiliki oleh Grup, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih dari Rp2 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp611 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan ekspor.


Meningkatnya laba bersih Astra ini juga memberikan berkah bagi pemegang saham. Karena laba bersih per saham naik 96% dari Rp255 pada 2020 menjadi RP499. Namun jika dengan memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata, laba bersih per saham naik dari RP399 menjadi Rp499 atau naik 25%.(fj)