Inti Bangun (IBST) Jual Aset Fiber Optik Rp15 Miliar
ilustrasi jaringan fiber optic. Dok/EmitenNews
EmitenNews.com - Inti Bangun Sejahtera (IBST) mengekseskuis transaksi afiliasi senilai Rp15,7 miliar. Transaksi itu, berupa jual beli aset fiber optik dengan Mora Telematika Indonesia (MORA) atau Moratelindo.
Emiten menara itu menjelaskan, setuju untuk menjual fiber optic core dan Moratelindo setuju membeli fiber optic core dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian. Objek transaksi berupa fiber optic core idle atau tidak digunakan untuk kegiatan operasional.
Perjanjian dengan Moratelindo dilakukan untuk pertumbuhan bersama, pertimbangan manfaat, dan keuntungan. Manfaat dan keuntungan itu, antara lain arus kas masuk untuk tambahan modal kerja, mengurangi sebagian biaya depresiasi fiber optic, dan mengurangi beban operasional ke depan.
Giovanni Dustin dan Ryan Dimitry dari IndoPremier Sekuritas menyebut pemegang saham Inti Bangun mempertimbangkan menjual saham perseroan. IndoPremier Sekuritas melihat Mitratel menjadi salah satu kandidat terkuat memenangkan tender ini, karena kapasitas arus kasnya.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Vera menuturkan Mitratel tengah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) cukup besar, sekitar Rp6 triliun untuk tahun 2024. "MTEL saat ini sedang menjalani proses penelitian cermat dalam penawaran tender untuk mengakuisisi saham IBST," tulis Vera.
Manajemen Mitratel menetapkan alokasi sekitar 2 persen dari total capex untuk pemeliharaan infrastruktur, menyisakan capex sekitar Rp5,9 triliun untuk mengakuisisi Inti Bangun, dan transaksi lainnya. Transaksi itu, diharap selesai pada semester I-2024. (*)
Related News
Hasil RUPST, AMOR akan Bagikan Dividen Tunai pada 24 November 2025
Perkuat Posisi, Buana Graha Utama Kini Kuasai 47,72 Persen Saham MICE
PSAB Dapat Restu Jual Tambang Emas ke Grup Astra (UNTR)
Belum Lama Menjabat! Dirut RISE Putuskan Mundur
Grup Harita (CITA) Kantongi Kredit Jumbo USD100 Juta
Dirut HEAL Rajin Borong Saham Miliaran Rupiah, Ini Alasannya





