EmitenNews.com -Perusahaan tambang batubara yang terintegrasi dari hulu ke hilir, PT Atlas Resources Tbk (ARII) menyatakan target produksi berdasarkan RKAB yang disetujui Minerba untuk dua anak usahanya yaitu PT Gorby Putra Utama (GPU) dan PT Gorby Energy (GE) masing-masing adalah sebesar 3 juta ton dan 1,73 juta ton pada tahun 2024.

“Adapun cadangan yang dimiliki dua anak usaha itu per 31 Desember 2023 adalah GPU sebanyak 47.7 juta MT dan GE 16.4 juta MT,” kata Joko Kus Sulistyoko Direktur Atlas Resources (ARII) dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Sebagai gambaran, ARII memiliki luas area konsesi tambang -+ 49.000 Ha. Terintegrasi mulai dari penambangan batubara, jalan angkut (hauling) batubara, dan pelabuhan pemuatan batubara. 

Untuk produksi batubara mencapai 4,42 juta MT dengan pendapatan sebesar USD 280,61 juta dan EBITDA sebesar USD27,06 juta pada tahun 2023.

Secara strategi bisnis, melalui PT Musi Mitra Jaya (MMJ), ARII mencatat Volume hauling pada tahun 2023 sebesar 7 juta MT dan PT Sriwijaya Bara Logistic (SBL)  Volume barging SBL pada tahun 2023 sebesar 7 juta MT juga. selanjutnya perseroan menyatakan estimasi penggunaan Jalan Hauling MMJ dan Pelabuhan SBL oleh Atlas Group dan IUP lain di tahun 2024 sebesar 8.5 juta ton. 

MMJ mencadangkan investasi sebesar Rp236 miliar untuk peningkatan kualitas Jalan Hauling dengan metode ‘Base Course’ dan metode ‘Soil Cement’. Target penggunaan Jalan Hauling untuk tahun 2024 sebesar 8.5 juta ton. Hingga saat ini serapan dana tersebut sudah mencapai Rp220 miliar dan seluruh dana itu berasal dari internal.

Untuk peningkatan kapasitas Barge Loading Conveyor (BLC) dengan melakukan upgrading existing BLC dan pembangunan 1 BLC baru dengan total investasi sebesar Rp 115 Miliar dengan target volume barging sebesar 8.7 juta ton. Dana investasi untuk satu anak usaha ini Rp60 miliar berasal dari internal dan sisanya dari pendanaan luar. Dengan begitu nilai investasi yang digelontorkan Atlas Resources (ARII) untuk tahun 2024 mencapai Rp351 miliar untuk kedua anak usahanya tersebut.

Joko juga menyatakan untuk saat ini kegiatan tambang ARII ada 2 HUB di kalimantan dan sumatera, ada 6 IUP yang teregister ada sekitar 49 ribu hektar. Diharapkan tahun depan akan ada tambahan cadangan di Golby Energy (GE). Adapun investasi yang dilakukan ARII pada dua anak usahanya itu Mengantisipasi musim penghujan ARII akan melakukan perbaikan kualitas jalan dengan dana investasi mencapai Rp236 miliar.

“Adapun target tahun ini total dari RKAB sekitar 10 juta MT ton tapi dengan penuh antisipasi kami hanya mentok di 85 persen. Dengan antisipasi bahwa di akhir November akan ada peningkatan volume angkutan di pelabuhan,” ujar Joko.

Selanjutnya Dia juga berharap harga batubara masih lebih baik di tengah tren ekonomi yang belum stabil. Proyek ARII kedepan lebih fokus di sumatera karena di kalimantan sudah aman-aman saja dimana fasilitas dekat dengan sungai mahakam.