Investor Saham Pemula, Dengarlah Pengalaman Aktor Adrian Maulana

Aktor Adrian Maulana. Dok. SINDOnews.
EmitenNews.com - Para investor pemula dengarlah saran aktor Adrian Maulana sebelum memutuskan berinvestasi di pasar modal. Pesohor yang kini rajin melakukan investasi dan menekuni dunia pasar modal itu, rupanya pernah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Nasib apes, kerugian, dan pengalamannya berinvestasi di pasar modal ini, disampaikan dalam LPS Financial Festival 2025.
Dalam sesi Educational Class Bank Mandiri x Adrian Maulana yang mengangkat tema "Livin' Tenang, Investasi Sekarang!", ia menjelaskan kesalahan ini bermula dari persepsi keliru tentang pasar modal. Awalnya, ia beranggapan seseorang bisa mendapatkan kekayaan secara instan melalui pasar saham.
Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (12/8/2025), Adrian Maulana mengungkapkan, sebagai investor pemula ia berpikir saham itu tempat kita mendapatkan kekayaan secara instan. Padahal, itu tidak mungkin.
“Sesuatu yang cepat kita dapatkan, umumnya cepat juga hilangnya. Semua perlu proses. Perlu waktu. Saya pernah mengalami kerugian. Saya pernah untung ratusan juta dari salah satu saham, saya juga pernah rugi ratusan juta," ungkap Adrian Maulana, di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025).
Dalam penuturannya, Adrian memaparkan kerugian ini bermula karena dijerumuskan oleh mentornya di bidang investasi. Pria yang dikenal dengan prinsip frugal living ini, mempercayai sepenuhnya saran dari mentor tersebut.
"Jadi apa pun yang dia kasih tahu, saya nurut saja. Saya ikut saja. Satu kali, dua kali benar, oke. Saya seperti kayak mendewakan dia. Apa pun yang dia ngomong, saya nurut saja," urai Adrian.
Mentor saham Adrian Maulana berencana meraih keuntungan besar dari anak-anak didiknya
Rupanya, mentor tersebut memiliki rencana meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dari orang-orang yang menjadi anak didiknya. Termasuk Adrian. Mentor itu menyarankan untuk membeli salah satu saham yang diproyeksikan mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Sang mentor memberitahu murid-murid sahamnya, yang jumlahnya sudah lebih dari 700 orang pada saat itu, agar membeli sebuah saham, yang harganya mau naik ke Rp200 dari Rp100 per lembar. Itu berarti, keuntungan sampai 100%. Menggiurkan tentu. Bandingkan dengan deposito yang cuma dapat 1%- 2%, setahun.
Terpengaruh, Adrian Maulana menginvestasikan Rp10 juta ke saham tersebut. Hasilnya, untung 25%. Kemudian berlanjut dengan investasi Rp 100 juta, dan kembali mendapatkan keuntungan. Dari situ, ia makin yakin begitu gampang cari cuan lewat main saham. “Saya coba masukin 100 juta. Naik. Sombongnya timbul. Gampang banget, 1 hari dapat 25 juta. Hebat ini orang."
Setelah keuntungan demi keuntungan didapatkan, Adrian berinvestasi dengan nominal lebih besar, yakni Rp500 juta ke saham tersebut. Uang itu, bahkan ia ambil dari tabungan. Malangnya, harga saham tersebut mengalami auto reject bawah (ARB). Selama tiga hari mengalami penurunan sebesar 25%.
"Besoknya saya mau jual pagi-pagi, turun 25% lagi. Tiga hari berturut-turut turun 75%. Saya untung 25% dari 10 juta. Untung 25% dari 100 juta. Keuntungan saya cuma Rp27,5 juta. Tetapi dari Rp625 juta, saya rugi 75% alias rugi Rp500 juta dalam tempo 3 hari," kenang Adrian.
Nah, pengalaman tersebut menjadi pembelajaran paling tak ternilai pada 2010. Sejak kejadian itu, Adrian meyakinkan diri untuk tidak mudah percaya terhadap orang lain.
Dalam dunia investasi, tak ada seorang pun yang bisa memberikan prediksi soal keuntungan. Kalau pun prediksi tersebut benar, kata Adrian, itu kebetulan semata.
Dengan prinsip yang diyakininya berkat perjalanan, dan pengalamannya, Adrian Maulana kini lebih percaya diri dalam berinvestasi, melalui perhitungan matang, setelah menganalisis berbagai faktor pendukung saham yang ada. ***
Related News

Lomba IYRC 2025 di Korea Selatan, Siswa MAN 4 Jakarta Raih Dua Medali

Extel Survey Nobatkan Patrick Walujo CEO Terbaik Asia

Indosat IM3 Rilis Fitur Perlindungan Berbasis AI

HUT ke-17 Generali Health Cities Hadir di 17 Kota

Sompo Insurance luncurkan Mini Series Tenang Ada Sompo

Sekuritas Ini Helat Inovasi Sosial Terbaru Lewat Program CSR