EmitenNews.com — PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Museum Maritim Indonesia, Jakarta. RUPST menyetujui laporan keuangan dan laporan tahunan 2021, penggunaan laba bersih tahun 2021, penunjukan Kantor Akuntan Publik, penetapan gaji/honorarium Pengurus Perseroan, perubahan anggaran dasar Perseroan.  Selain itu dalam RUPST juga disampaikan laporan realisasi penggunaan dana IPO serta paparan mengenai implementasi integrasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan pengelolaan SDM Perseroan.

 

RUPST mencatat bahwa pada 2021 IPCM berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18% menjadi Rp820 miliar, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp697 miliar. Peningkatan pendapatan yang diiringi efisiensi di beban umum dan administrasi serta beban operasi lainnya memungkinkan IPCM berhasil mencapai lonjakan dalam kenaikan laba bersih sebanyak 70% menjadi Rp136,5 miliar pada 2021.

 

RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba Perseroan sebesar Rp 136,5 miliar tersebut yaitu sejumlah Rp27,3 miliar digunakan untuk cadangan atau sebesar 20%. Sebelumnya pada 24 Desember 2021 Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp18,2 miliar atau Rp3,44 per lembar saham. Sedangkan pembagian dividen tunai diputuskan sebesar Rp91,1 miliar atau Rp17,27 per lembar saham. Dengan demikian total dividen yang dibagikan adalah sebesar 80% dari laba Perseroan yaitu sebesar Rp109,3 miliar atau Rp20,71 per lembar saham untuk pembagian dividen final kepada pemegang saham.

 

Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf menyatakan “Kinerja keuangan yang meningkat tajam pada 2021 memungkinkan IPCM melakukan pembagian dividen tahun ini sebesar 80%.  Hal ini menunjukkan apresiasi serta komitmen Perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM. Dengan pertumbuhan kinerja yang stabil, dalam 5 tahun terakhir Perseroan dapat secara konsisten melakukan pembagian dividen, dengan dividend payout ratio di kisaran 75%-80% pada tiga tahun terakhir.”

 

Dalam agenda laporan penggunaan dana hasil IPO disampaikan bahwa dari total dana hasil penawaran umum Rp 43,9 miliar telah digunakan untuk modal kerja, Rp227,2 miliar telah terealisasi untuk pembangunan 4 kapal tunda, sedangkan Rp 90,5 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan 1 kapal tunda dan 3 kapal pandu. Sisa Rp77,7 miliar akan digunakan untuk kebutuhan investasi lainnya pada tahun 2022. 

 

Amri menambahkan “Sejalan bertambah besarnya Pelindo pasca merger, IPCM memiliki cakupan wilayah yang semakin luas yang memberikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnisnya.  Pada 2021 Perseroan beroperasi di 12 pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia serta berhasil menambah berbagai proyek dan klien di luar grup Pelindo.”  

 

Tahun lalu IPCM menjalin serangkaian kerjasama baru termasuk dengan PT Jawa Satu Power, PT Pelindo Marine Service, PT Krakatau Bandar Samudera, PT Pelabuhan Bukit Prima, PT Langlang Laju Layang. Sedangkan baru-baru ini IPCM melakukan kerja sama penyediaan kapal tunda untuk pelayanan jasa penundaan kapal di wilayah kerja perairan ship to ship (STS) Nipa, Batam.