EmitenNews.com - PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), emiten teknologi dari papan pengawasan penuh (FCA), akhirnya angkat bicara terkait volatilitas tajam sahamnya di pasar. 

Lewat surat klarifikasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen IRSX menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang bisa memicu lonjakan transaksi belakangan ini.

Dalam surat tanggapan tertanggal belum disebutkan (sesuai surat BEI No. S-08176/BEI.PP2/07-2025), manajemen IRSX memberikan enam poin penjelasan. Salah satu pernyataan intinya adalah bahwa perseroan belum memiliki informasi atau fakta penting yang layak diungkap ke publik.

Perlu diketahui saham IRSX pada perdagangan hari ini (17/7) naik 3 poin atau menguat 7,69 persen menjadi Rp42 per lembar saham.

Pada bulan lalu tepatnya 17 Juni 2025 saham IRSX masih berada di level Rp30 per lembar.

Perlu diketahui IRSX IPO di BEI pada Selasa (7/2/2023) dengan harga perdana Rp101 per saham.

Masuk papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 JUli 2024. Pasalnya kala itu IRSX harga sahamnya berada di level Rp50 per lembar.

"Sampai saat ini, Perseroan belum mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek atau keputusan investasi pemodal," tulis Corporate Secretary IRSX, Fajar Indrayanto.

Perseroan juga menyebut bahwa tidak ada rencana aksi korporasi dalam waktu dekat minimal dalam tiga bulan mendatang yang bisa menjelaskan gejolak harga. Selain itu, mereka mengklaim tidak mengetahui adanya aktivitas mencurigakan dari pemegang saham tertentu, serta memastikan bahwa pemegang saham utama (PSU) masih berkomitmen mempertahankan pengendaliannya.

Kendati begitu, pernyataan “tidak tahu-menahu” ini terasa makin janggal di tengah fluktuasi harga saham IRSX yang sempat mencuri perhatian pelaku pasar dalam beberapa pekan terakhir. 

Pasar pun bertanya-tanya: jika bukan dari dalam, lalu apa penyebab lonjakan atau tekanan tajam pada saham IRSX?