EmitenNews.com - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau emiten pipa SPINDO itu mulai menaruh perhatian besar pada pabrik barunya (Unit 7) di Gresik yang tengah dipersiapkan sebagai pusat produksi perseroan.  

Fasilitas anyar tersebut dirancang menyasar kebutuhan perpipaan lintas industri, namun fokus utamanya tetap diarahkan ke sektor minyak dan gas (migas). Selain itu, kemampuan memproduksi pipa kolom juga membuka peluang ISSP untuk merambah pasar konstruksi, termasuk pasar luar negeri.

Manajemen ISSP dalam keterangan tertulisnya yang terbit pada Senin (8/12) bahwa prioritas utama perseroan tahun ini adalah menjaga profitabilitas seraya mendorong pertumbuhan volume produksi.

Memasuki 2026, ISSP menetapkan target pertumbuhan laba secara konservatif di kisaran 10%. Keyakinan ini ditopang oleh rencana pengoperasian penuh dua mesin utama di Unit 7, yang secara teoritis akan mendorong kapasitas produksi perseroan menuju 1,2 juta ton pipa per tahun.

Dari sisi investasi, ISSP mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp700 miliar untuk tahun ini. 

Namun, sebagian pembayaran diundur ke kuartal I/2026, sehingga hingga bulan ke-10 realisasi capex baru mencapai Rp250 miliar–Rp300 miliar. Perseroan menjabarkan perubahan jadwal ini bukan pemangkasan anggaran, melainkan penyesuaian waktu pembayaran yang sudah direncanakan.