ITM Serahkan Pusat Persemaian Mentawir kepada Pemerintah

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni kala menandatangani plakat Pusat Persemaian Mentawir garapan ITM. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indo Tambangraya Megah (ITMG) menyerahkan Pusat Persemaian Mentawir kepada Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan. Seremoni penyerahan berlangsung di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Kompleks Manggala Wanabakti. Serah terima itu, menandai seluruh tahapan proyek strategis tersebut telah beres.
Pengembalian kepada negara itu, sebagai wujud tanggung jawab perseroan. Seremoni serah terima dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq, beserta seluruh jajaran Kementerian Kehutanan, Direktur Utama ITM Mulianto, Direktur ITM Ignatius Wurwanto, beserta jajaran Direksi ITM, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara Myrna Asnawati Safitri, dan perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum.
Dokumen serah terima ditandatangani Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Dyah Murtiningsih, Direktur Utama dan Direktur ITM, disaksikan Menteri Kehutanan dan Wakil Menteri Kehutanan. Pusat Persemaian Mentawir berdiri di atas lahan seluas 32,5 hektare di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dirancang untuk memproduksi hingga 15 juta bibit tanaman endemik Kalimantan per tahun, Persemaian Mentawir merupakan lumbung bibit terbesar Indonesia diharap menopang kegiatan rehabilitasi lahan kritis, pemulihan kawasan hutan, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, menyatakan kolaborasi dalam membangun, dan mengembangkan Pusat Persemaian Mentawir merupakan tonggak penting keterlibatan dunia usaha dalam rehabilitasi hutan secara konkret, dan terukur. ”Saya percaya antara pembangunan dan pelestarian hutan dapat berjalan beriringan. Dalam konteks industri pertambangan, di sinilah Good Mining Practices harus terus kita tekankan, kita jalankan. ITM telah memberi contoh sebagai perusahaan yang punya komitmen terhadap pelestarian hutan, dan lingkungan dengan baik,” tegasnya.
Pada kesempatan sama, Menteri Kehutanan juga meneken buku Etnobotani, dan Pascatambang -hasil kolaborasi ITM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)- merupakan bagian dari studi keanekaragaman hayati ITM di area konsesi anak usaha. Studi itu, fokus pada jenis-jenis tumbuhan lokal, dan pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar konsesi. ”Dengan kapasitas produksi bibit sangat besar, Pusat Persemaian Mentawir diharap menjadi penopang rehabilitasi hutan, dan lahan berbagai wilayah. Kami berkomitmen mengoptimalkan operasional dalam program-program strategis kehutanan nasional di masa mendatang,” tukas Direktur Jenderal PDASRH, Dyah Murtiningsih.
Sementara itu, Direktur Utama ITM, Mulianto, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah terhadap ITM sebagai mitra pembangunan fasilitas tersebut. “Bagi kami, menyelesaikan Pusat Persemaian Mentawir bukan hanya soal memenuhi mandat. Ini menjadi bukti komitmen kami dalam melestarikan hutan, dan menjaga lingkungan. Melalui proyek ini, kami ingin menegaskan posisi ITM sebagai Perusahaan energi yang menjadikan keberlanjutan sebagai pilar inti,” ucapnya.
Pembangunan Pusat Persemaian Mentawir merupakan hasil kolaborasi multipihak antara ITM, Kementerian Kehutanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ITM mendapat mandat dari pemerintah untuk membangun fasilitas inti pada 2022, dan Pusat Persemaian Mentawir telah diresmikan Presiden ke-7 Republik Indonesia pada 4 Juni 2024.
ITM telah mencatat jejak panjang dalam kegiatan rehabilitasi ekosistem hutan, dan keanekaragaman hayati. Melalui anak usahanya, PT Indominco Mandiri, ITM membangun Arboretum seluas 270 hektare di area pascatambang yang telah menjadi habitat bagi flora, dan fauna endemik Kalimantan, termasuk satwa dilindungi dari kelompok mamalia, primata, dan burung.
ITM juga melaksanakan penanaman pohon dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Hingga kuartal pertama 2025, ITM dan seluruh anak usaha telah mengembalikan area DAS terehabilitasi seluas 26,800.42 hektare kepada pemerintah. Pelaksanaan rehabilitasi DAS oleh ITM dan anak usaha tersebar di berbagai wilayah termasuk Ibu Kota Nusantara, Taman Nasional Kutai, dan Bukit Menoreh-Borobudur.
Serah terima Pusat Persemaian Mentawir menegaskan proyek lingkungan yang dikelola dengan pendekatan kolaboratif, transparan, dan terukur dapat menjadi warisan berkelanjutan bagi bangsa. Bukan sekadar infrastruktur fisik, Pusat Persemaian Mentawir adalah simbol kerja bersama lintas sektor demi masa depan lebih hijau, dan lebih tangguh. (*)
Related News

Mentan Lakukan Pembenahan Total untuk Akselerasi Swasembada Gula

FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 juta ton: Rekor Baru!

IHSG Ditutup Melonjak 1,21 Persen, Cek Saham dan Sektornya

Produksi Nira Gula Sawit Berpotensi Hasilkan Rp3 Triliun per Tahun

Pertamina NRE - LONGi Kolaborasi Produksi Panel Surya

IHSG Melonjak 1,10 Persen di Sesi I, Tiga Saham LQ45 Ini Pendorongnya