Izin Pemodal, GIAA Private Placement Rp23,67 Triliun
Sejumlah armada Garuda Indonesia tengah terparkir sebelum mengangkasa. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) bakal menggeber private placement Rp23,67 triliun. Itu dengan melepas 315,61 miliar saham baru seri D. Pengeluaran saham anyar tersebut, dibanderol dengan harga pelaksanaan Rp75 per eksemplar.
Koleksi dana jumbo itu, meliputi setoran modal dari Danantara Asset Management (DAM) Rp17,02 triliun, dan konversi pinjaman pemegang saham senilai Rp6,65 triliun. Dana hasil private placement tersebut untuk mendukung keberlangsungan usaha, dan memperbaiki posisi keuangan perseroan. Rincian penggunaan dana itu, antara lain sebagai berikut.
Sebesar 37 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja, dan operasional meliputi pembayaran biaya perawatan, dan perbaikan pesawat. Biaya perawatan dan perbaikan pesawat USD111,34 juta dari Share holder loan, dan Rp6,88 triliun dari penambahan modal tunai untuk pesawat tertentu yang jatuh periode 2025-2026.
Sebesar 63 persen untuk peningkatan modal kepada Citilink, melalui konversi pinjaman pemegang saham menjadi modal, dan setoran modal tunai. Fokus restrukturisasi Citilink untuk menghindari dampak risiko strategis dan dampak sosial terhadap masyarakat. Peningkatan modal Citilink diperkirakan dilakukan pada Desember 2025.
Selanjutnya, dana oleh Citilink digunakan dengan rincian sebagai berikut. Sekitar 47 persen untuk pembiayaan modal kerja, dan operasional, meliputi pembayaran biaya perawatan, dan perbaikan pesawat. Lalu, 16 persen untuk melakukan pembayaran atas seluruh utang pokok pembelian bahan bakar pesawat Citilink kepada Pertamina USD225 juta.
Penggunaan dana hasil private placement itu, diharap dapat memberi dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan perseroan, meningkatkan ekuitas, memperkuat struktur permodalan, mendukung keberlanjutan usaha perseroan, dan entitas anak di masa mendatang.
Adapun fokus restrukturisasi penyelamatan Citilink untuk menghindari dampak risiko sebagai berikut. Yaitu, dampak strategis berupa potensi kehilangan ketersedian kursi untuk transportasi udara. Potensi praktik monopoli akibat dari berkurangnya perusahaan maskapai yang berdampak pada turunnya suplai transportasi udara.
Potensi kehilangan konektivitas nasional akibat melemahnya hubungan domestik, dan internasional. Potensi penurunan sektor pariwisata didorong oleh berkurangnya kedatangan wisatawan, dan dampak ekonomi lokal.
Kedua, dampak sosial terhadap masyarakat berupa potensi tidak terpenuhinya permintaan publik untuk transportasi udara. Potensi risiko peningkatan harga tiket akibat berkurangnya penyedia transportasi udara di Indonesia. Risiko kehilangan kontribusi pada industri pariwisata. Rencana penggunaan pendanaan dalam bentuk setoran modal untuk maintenance, dan restorasi pesawat Citilink digunakan pada Airframe sebesar 10,5 persen, Engine sebesar 83,4 persen, APU sebesar 3,8 persen, dan Landing Gear sebesar 2,3 persen.
Pelaksanaan private placement oleh Danantara sebagai pihak terafiliasi dilakukan dengan mempertimbangkan urgensi perbaikan posisi keuangan perseroan secara menyeluruh, kebutuhan pendanaan mendesak untuk menjaga kelangsungan usaha dan operasional perseroan, dan entitas anak. Danantara sebagai pemegang saham utama menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap keberlangsungan, dan pengembangan usaha perseroan.
Dengan demikian, partisipasi Danantar dalam private placement diharap memberi keyakinan atas tersedianya dana untuk restrukturisasi keuangan, pelunasan kewajiban, dan penguatan modal kerja. Selain itu, pelaksanaan private placement oleh pihak terafiliasi memberi kepastian, dan efisiensi dalam proses penggalangan dana, mengingat Danantara telah memahami kondisi keuangan, dan kebutuhan strategis perseroan.
Dengan demikian, keterlibatan Danantara dalam private placement perseroan diharap memberi dampak positif terhadap perbaikan struktur permodalan, peningkatan likuiditas, dan mendukung keberlangsungan usaha perseroan di masa mendatang. Setiap tahapan pelaksanaan transaksi akan dilakukan dengan memperhatikan prinsip keterbukaan informasi, dan tata kelola perusahaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku.
Transaksi itu, akan membuat saham publik terdilusi 21,29 persen tersisa 6,17 persen dari sebelum transaksi 27,47 persen. Seluruh rangkaian transaksi itu, akan dimintakan restu investor dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 12 November 2025 mendatang. (*)
Related News
Izin Investor, PTDU Private Placement Rp60 Miliar
Avian Brands (AVIA) Dapat Setoran Dividen Rp99,99 Miliar
PPRE Garap Kontrak Pertambangan dari Antam
Pudjiadi (PNSE) Beber Transaksi Rp152,4 Miliar
Adaro Andalan (AADI) Guyur Dividen Interim USD250 Juta, Ini Jadwalnya
Hasil RUPST, AMOR akan Bagikan Dividen Tunai pada 24 November 2025





