EmitenNews.com -Tambang milik PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang terletak di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, dan berada dalam pengelolaan PT Arafura Surya Alam (ASA) sebagai anak usahanya bakal mulai berproduksi pada akhir 2024 mendatang.
Dengan adanya tambang baru yang bakal mulai berproduksi tersebut, pihak PSAB pun yakin bahwa kinerja produksi dan penjualannya pada 2025 mendatang bakal mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Kami bisa pastikan bahwa proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi kinerja perusahaan," ujar Direktur Utama PSAB, Edi Permadi, dalam keterangan resminya, kamis (28/12/2023).
Menurut Edi, saat ini progres proyek Tambang Doup telah mencapai 30 hingga 40 persen. Di tambang baru tersebut, selain menambang, PSAB nantinya juga akan membangun pabrik pengolahan emas dengan kapasitas hingga dua juta ton batu.
Memiliki total konsesi sekitar 4.000 hektare (ha), pada tahap awal PSAB akan menggarap sekitar 500-600 ha. Mulai operasi produksi pada triwulan IV-2024 mendatang, proyek Doup diestimasikan bisa berkontribusi untuk masa 15 tahun ke depan.
"Proyek Doup akan memberi kontribusi yang cukup panjang. Setelah nanti berproduksi, kami akan lakukan eksplorasi lanjutan, sehingga akan ada tambahan cadangan," tutur Edi.
Untuk menggarap keseluruhan Proyek Doup, total investasi yang dibutuhkan disebut Edi bakal mencapai USD160 juta hingga USD170 juta. Dari total kebutuhan tersebut, PSAB sejauh ini telah merogoh kocek sekitar USD50 juta, terhitung sejak proyek dimulai pada 2021 lalu.
Sementara, Direktur PSAB, Adi Maryono, menyebutkan bahwa proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang besar mulai tahun 2025.
Dari tambang baru tersebut, Adi memproyeksikan bisa memproduksi sekitar 50.000 ounces emas per tahun.
Secara bersamaan, PSAB juga bakal menjaga tingkat produksi dari tambang emas Bakan, Sulawesi Utara. PSAB menargetkan produksi dari Bakan bisa stabil di atas 80.000 ounces.
"Kami harapkan (proyek Doup) beroperasi penuh pada tahun 2025, karena tahun depan masih belum full produksi. Sehingga akan ada performa yang bagus di tahun 2025 dari Bakan dan Doup," ujar Adi.
Hingga triwulan III-2023, PSAB telah memproduksi emas sebanyak 50.151 ounces, dengan tingkat penjualan sebesar 49.198 ounces.
Tahun ini, Adi optimistis PSAB bisa melampaui target produksi emas di level 85.000 ounces. Adi mengestimasikan produksi emas PSAB sampai tutup tahun 2023 bisa mencapai 88.000-89.000 ounces.
Dalam skenario optimistis, PSAB mengejar pertumbuhan produksi sebanyak 160 persen atau dapat mencapai hingga 100.000 ounces. Peluang PSAB untuk mendongkrak produksi dimungkinkan dengan adanya ekspansi penambangan ke area baru di wilayah Bakan.
Menurut Edi, peningkatan kinerja operasional di kuartal III tahun 2023 tercermin dari membaiknya laba setelah pajak dibandingkan dengan periode Juni 2023. Selain itu, rata-rata jumlah produksi di triwulan I dan II di 2023, yaitu sebanyak 15 ribu oz, sedangkan di kuartal III meningkat menjadi 20 ribu oz.
"Sesuai dengan perencanaan yang telah kami buat, masih akan terjadi peningkatan produksi di triwulan IV tahun ini," tutur Edi.
Edi juga menambahkan bahwa produksi di Oktober 2023 mencapai lebih dari 15 ribu oz dan dengan tren produksi harian yang cukup stabil.
Related News
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan