Jadi Emiten ke-49 di 2022, Listing Perdana Citra Borneo Utama (CBUT) Disambut Aksi Beli
EmitenNews.com—PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) sebagai sebuah Perusahaan yang didirikan pada tahun 2013, dan merupakan bagian dari Citra Borneo Indah Group. Setelah melalui proses cukup panjang akhirnya berhasil mendarat dengan mulus di papan Utama perdagangan Bursa Efek Indonesia sebagai emiten Ke-49 pada tahun 2022 dan ke-815 di BEI sampai saat ini.
Pagi ini saham CBUT tak terbendung dalam penguatan yang signifikan hingga menyentuh level tertinggi dengan penguatan 21 persen ke level 850 per saham dari harga perdana 690 per saham. Namun, fluktuasi saham CBUT berlanjut dengan pergerak pada range 740 an hingga pukul 09:10 WIB.
Kami perusahaan penyulingan dan fraksinasi minyak kelapa sawit yang dihasilkan melalui proses penggilingan dan pemurnian, akan menggelar Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 625 juta lembar saham baru atau setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 690 per lembar saham.
Manajemen Perseroan optimis, investor akan merespon sangat positif saham yang akan mereka lempar ke pasar modal, kata Direktur Utama Perseroan, Balakrishnan Naidu Ramasamy Naidu. Dalam hal melakukan penawaran umum perdana Perseroan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Per 2021, Kapasitas Refinery Perseroan sebesar 2500 Ton/Hari dengan total produksi sebesar 586.000 MT, dengan pangsa pasar mencakup pangsa pasar lokal maupun internasional.
Dijelaskan oleh Balakrishnan Naidu Ramasamy Naidu selaku Direktur Utama Perseroan, bahwa seluruh dari dana yang diperoleh dari dari hasil penawaran umum setelah dikurangi dengan biaya?biaya Emisi, akan nantinya dipergunakan untuk pengembangan usaha Perseroan, yang meliputi 54% akan digunakan untuk pembangunan refinery extension dan infrastrukturnya, dan sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk peningkatan modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku yaitu CPO dan Palm Kernel dalam rangka meningkatkan utilisasi produksi pada pabrik kernel crushing dan refinery.
Dari laporan keuangan terbaru Perseroan, dapat diketahui bahwa pendapatan Perseroan per 31 Maret 2022 meningkat sebesar 114% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021, terutama dipicu oleh pertumbuhan produksi dan volume penjualan produk, yakni RBDPO, RBD OLEIN, RBD STEARIN, PFAD, CPKO, dan PKE. Mengacu juga pada laporan keuangan perseroan yang tertera dalam prospektus IPO, dalam lima tahun terakhir margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan apresiasi nilai tukar (EBITDA) menunjukkan tren kenaikan. Jika dibandingkan secara year?on?year (yoy) terdapat kenaikan yakni 98,93%. Kenaikan dipicu peningkatan EBITDA yang lebih tinggi ketimbang kenaikan penjualan. EBITDA Perseroan per Desember 2021 tercatat Rp410.461.052.376,? sedangkan per Desember 2020 sebesar Rp37.526.802.381,?. Manajemen Perseroan juga optimis, tahun ini penjualan dan laba, terutama laba bersih, bisa mengalami kenaikan.
Akhir tahun lalu, Perseroan membukukan penjualan Rp 8.662.320.408.204,? dan laba bersih Rp 286.664.516.332,. "Kami optimis pendapatan dan laba bersih sampai akhir tahun bisa naik 10%?15%," ujar Balakrishnan Naidu Ramasamy Naidu, Direktur Utama Perseroan.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M